Baturaja (ANTARA) - Aparat Kepolisian Resor Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatra Selatan menyosialisasikan pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) hingga pelosok desa di wilayah itu memasuki puncak musim kemarau panjang tahun ini.
Kapolres OKU AKBP Imam Zamroni melalui Kapolsek Baturaja Barat, IPTU Toni Zauniddin di Baturaja, Rabu mengatakan bahwa sosialisasi dilakukan pihaknya ke desa-desa di wilayah itu.
"Kami melakukan upaya jemput bola dengan mendatangi warga hingga pelosok desa untuk menyosialisasikan tentang pencegahan dan bahaya karhutla," katanya.
Dalam dialog bersama warga pihak kepolisian mengedukasi masyarakat untuk tidak membuka lahan pertanian dengan cara dibakar agar tidak menimbulkan karhutla.
Sesuai aturan, Kapolsek menegaskan sangsi hukum kepada pelaku pembakar lahan dan hutan yaitu akan dijerat Pasal 187 KUHPidana dengan ancaman 20 tahun penjara dan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009.
"Warga juga kami minta agar tidak membuang puntung rokok di lahan kering yang mudah terbakar saat musim kemarau karena dapat memicu titik api," tegasnya.
Selain mengedukasi, lanjut dia, pihaknya pun memberikan pelatihan kepada warga tentang cara memadamkan api jika terjadi kebakaran agar tidak menyebar luas.
"Pelatihan pemadam api ini sebagai upaya pencegahan dini terjadinya karhutla di Kabupaten OKU agar api tidak menyebar luas hingga menimbulkan bencana kabut asap," ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) OKU, Januar Efendi mencatat selama musim kemarau periode Juli-Agustus 2024 pihaknya mencatat sebanyak 11 kasus karhutla terjadi di wilayah itu.
"Selama periode tersebut kami mengatasi sebanyak 11 peristiwa karhutla dengan total luas lahan yang terbakar lebih dari 20 hektare," katanya.
Dia menyebutkan, peristiwa karhutla tersebut terjadi di sembilan desa meliputi Desa Pengandonan, Peninjauan, Karang Endah, Kedaton, Kungkilan, Batumarta Unit II, Kurup, Air Paoh dan Desa Pusar.
Menurut dia, desa-desa itu memang termasuk daerah yang dipetakan rawan terjadi karhutla saat musim kemarau karena masih banyak terdapat lahan pertanian dan perkebunan yang mudah terbakar saat musim kemarau panjang.
Ia menjelaskan, sebagian besar peristiwa karhutla disebabkan oleh kelalaian oknum masyarakat yang membuang puntung rokok di sembarang tempat hingga memicu titik api.
Dalam melakukan pemadaman pihaknya didukung peralatan memadai mulai dari mesin pompa air, selang, gergaji mesin, baju anti api, tabung oksigen, masker anti polusi hingga tanki air portabel yang disiapkan di setiap posko di wilayah itu.
"Kami juga menyiapkan sebanyak enam unit mobil tangki air untuk memadamkan api karhutla di wilayah Kabupaten OKU," ujar dia.