Wamena (ANTARA) - PT. PLN (Persero) Wilayah Papua dan Papua Barat membantu pencegahan gizi buruk yang dapat berakibat pada stunting, dengan memberikan 140 paket bahan makanan senilai Rp200 juta untuk ibu hamil dan anak-anak di Desa Elekma dan Distrik Wesaput.
Bantuan yang diserahkan langsung oleh Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Wamena Robert Mofu pada Senin, (15/11) itu merupakan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) BUMN tersebut.
"Bantuan paket berupa susu, telur dan gula pasir diberikan kepada 60 ibu hamil kurang energi kronik (KEK) serta 80 balita kurang gizi dan stunting," katanya.
Robert mengatakan PLN akan terus hadir membantu masyarakat di berbagai aspek kehidupan. Selain bantuan paket itu, PLN akan mendukung juga dengan pemberian makanan bergizi yang disalurkan selama tiga bulan melalui tenaga kesehatan di puskesmas.
"Adanya koordinasi yang baik antara PLN dan pemda tentu sangat memantau agar bantuan dapat disalurkan tepat sasaran. Kami harap dengan adanya pemenuhan gizi dan nutrisi yang cukup, membantu anak-anak tumbuh menjadi sehat, kuat sehingga bisa meraih cita-cita yang mereka inginkan," katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Jayawijaya dokter Willy Mambieuw mengatakan pada situasi pandemi COVID1-19 situasi yang dihadapi masyarakat maupun pemerintah sangat berat sehingga bantuan PLN sangat bermanfaat.
"Kami sangat senang dengan bantuan yang diberikan PLN untuk masyarakat. Saat ini program pemenuhan gizi untuk ibu hamil dan anak-anak menjadi prioritas pemerintah yang harus kita tangani sehingga kami sangat merasa tertolong dengan bantuan PLN," katanya.
Dokter bedah itu mengatakan bantuan berupa makanan bergizi akan diakomodir oleh tenaga kesehatan di puskesmas setiap hari.
"Ibu hamil dan anak-anak tidak perlu khawatir karena kami tetap mengawal penyaluran sampai selesai. Semoga dengan adanya sinergi yang baik ini, dapat memberikan hasil yang baik yaitu ibu hamil dan anak bisa mendapat gizi yang cukup serta nutrisi seimbang sehingga melahirkan generasi kuat dan sehat," katanya.