Pontianak (ANTARA) - PT Sarana Esa Cita (SAC) yang beroperasi di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat berkomitmen dan mendukung PLN dalam meningkatkan penggunaan Energi Baru Terbaru (EBT) dalam melistriki masyarakat.
"Kami adalah perusahaan yang bertujuan mengumpulkan biogas di mana ada gas metan dari PKS. Melalui Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) limbah cair dari PKS kami manfaatkan sebagai sumber energi listrik ," ujar Senior Mill Managar PT Sarana Esa Cita, Sudarman di Sambas.
Ia menjelaskan PLTBq di Sambas tersebut merupakan unit ke-16 dari total anggota Grup Musim Mas. Kapasitas daya yang dihasilkan dari PLTBG tersebut bisa mencapai 2 Mega Watt (MW). Luas lahannya sendiri 2,5 hektare. Untuk daya yang dijual ke PLN sebesar 500 - 1.000 kW.
"PLTBg ini dioperasionalkan sejak 2018. Namun baru April 2021 baru kami jual ke PLN," kata dia.
Menurutnya dengan PLTBq, efek emisi rumah kaca tentu dapat ditekan. Kemudian dari sisi bisnis limbah semula tidak berguna dengan diolah ke PLTBq bisa bermanfaat bukan hanya pabrik namun ke masyarakat.
"Penerapan biogas bisa menekan emisi gas efek rumah kaca. Biogas mengandung gas metan dan itu berbahaya kalau hanya dilepas saja diatmosfir. Kalau di sini ditampung dan diubah menjadi bahan baku menghasilkan listrik," kata dia.
Kembali ia menegaskan bahwa bahwa strategi terbaik memastikan kesuksesan kebun berkelanjutan perusahaan yakni dengan mengutamakan kelestarian bertanggungjawab, memberikan kontribusi dan bermanfaat bagi karyawan dan lingkungan.
"Kebutuhan pabrik dan karyawan terpenuhi dan dengan PLTBg. Perusahaan mengedepankan kelestarian yang bertanganggujawab atas dan keberlanjutan budidaya dan industri sawit secara umum di Kalimantan Barat," kata dia.
Terkait bahan baku untuk PLTBq tidak masalah karena di lihat Tandan Buah Segara (TBS) yang ada dipastikan bisa memenuhi.
"Bahan baku jangan khawatir sebab bahan baku tersedia. Sumber utama bahan baku sebelum ke pembangkit yakni dari TBS. TBS setiap yang dilayani PKS kami 450 ton per hari," kata dia,