Pontianak (ANTARA) - Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Pontianak Taufan Febiola mengatakan bahwa peningkatan investor di Kalbar menjadi peluang untuk pengusaha mendapat pendanaan melalui pasar modal.
"Pertumbuhan investor di Kalbar dari 2019 hingga 2020 saja bertumbuh menjadi 31.507 investor dari tahun sebelumnya 7.000 investor, ini menjadi kesempatan perusahaan-perusahaan di Kalbar perlu untuk go public atau melantai di pasar modal," ujarnya saat menjadi narasumber dalam Bincang Pasar Modal yang digelar Kemenparekraf RI di Pontianak, Jumat.
Baginya, hal ini juga menjadi bukti bahwa BEI yang siap memberikan pendanaan melalui pasar modal dan membeli saham perusahaan lokal Kalbar yang ditawarkan melalui Initial Public Offering (IPO).
"Mungkin situasi pandemi COVID-19 ini jauh lebih kompleks dan dahsyat dari pada krisis moneter karena dihantam dua efek sekaligus dari sisi suplai pengusaha dan permintaan dari investor. Namun di sisi permintaan pasar modal sangat bertumbuh pesat sekali dilihat dari perkembangan ini," tambahnya.
Dari sisi investor Kalbar, nilai investasi yang dikeluarkan di tahun 2019 berjumlah Rp7, 39 triliun dan meningkat di tahun 2020 di angka Rp 25,78 triliun.
"Kemudian dari Januari hingga April 2021 sendiri atau hanya dalam 4 bulan transaksi kini sudah mencapai angka Rp22,05 triliun. Hal ini karena investasi sedang digandrungi oleh generasi milenial," tambahnya.
Kemudian untuk pengusaha sendiri sudah bisa mengakses pendanaan melalui pasar modal karena BEI sudah membuat papan perdagangan istimewa khusus untuk mendaftarkan perusahaannya dengan syarat pendapatan usaha maksimum Rp250 miliar. Sehingga di bawah perusahaan di angka tersebut dapat mengikutinya.
"Jadi dengan pendapatan di bawah angka tersebut misalnya dalam kisaran puluhan juta selama usaha itu sudah bisa beroperasi secara komersial," katanya.
Pada kesempatan Bincang Pasar Modal, Direktur Pembiayaan Kemenparkref RI, Hanifah Makarim mengatakan pihaknya tengah menyasar pelaku UMKM yang bergerak di pariwisata dan ekonomi kreatif agar bisa melantai pada pasar modal.
"Saat ini kami melakukan roadshow ke sejumlah kota di Indonesia termasuk Kota Pontianak untuk mengenalkan pasar modal bersama BEI. Kemenparekraf siap mendorong dan mendampingi agar UMKM bisa masuk pasar modal dan memanfaatkan alternatif pembiayaan untuk memajukan daerah," katanya.