Pontianak (ANTARA) - Bupati Sambas, Kalimantan Barat, Satono mengatakan bahwa berdasarkan hasil rapat Satgas COVID-19 saat libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022, pejabat setempat dilarang ke luar daerah kecuali ada keperluan dinas yang penting dan mendesak.
"Saya sudah minta Sekda untuk membuat tindak lanjut, seluruh OPD, sampai camat, jangan ke luar daerah dulu saat libur natal dan tahun baru jika tidak ada hal-hal yang penting dan genting," ujarnya saat dihubungi di Sambas, Sabtu.
Baca juga: Kalbar belum temukan penyebaran varian Delta Plus COVID-19
Satono menegaskan tidak boleh keluar daerah itu adalah perintah yang harus dilaksanakan demi mengantisipasi naiknya kasus positif COVID-19.
"Natal dan tahun baru liburan di Sambas saja. Jangan ke mana-mana telpon seluler harus hidup terus jangan sampai mati nanti susah dihubungi," kata dia.
Baca juga: Polres Ketapang terapkan PeduliLindungi tekan penyebaran COVID
Satono juga menyampaikan hasil rapat virtual dengan Presiden Joko Widodo. Menurutnya ada tiga hal penting yang harus diwaspadai menjelang libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022. Salah satunya adalah varian baru virus COVID -19 yakni Omicron.
"Kita diminta untuk memberikan atensi serius kepada PLBN Aruk berkaitan dengan varian Omicron yang mana itu lebih ganas dari varian Delta. Saat ini Omicron itu sudah tersebar di 88 negara termasuk Indonesia. Penyebarannya lebih cepat berkali-kali lipat," katanya.
Baca juga: Polres Kubu Raya opimalkan pencegahan penyebaran COVID
Satono mengatakan, Presiden Joko Widodo juga berpesan agar pengetatan protokol kesehatan dalam aktivitas sehari-hari harus terus digencarkan jangan sampai lengah. Khusus untuk Sambas sambung Bupati, kewaspadaan terhadap varian Omicron harus lebih tinggi daripada daerah lain karena ada pintu keluar masuk PLBN (Pos Lintas Batas Negara) Aruk.
"Mudah-mudahan Sambas bebas dari itu, pesan Pak Presiden, prokes itu harus tetap ditegakkan, kita tidak pernah melarang masyarakat mencari rejeki, berusaha dan sebagainya silahkan. Kita tidak pernah menyuruh mereka tutup, tapi atensi Pemerintah harus jadi perhatian kita bersama," kata dia.
Baca juga: Karolin minta masyarakat Landak tidak kendorkan protokol kesehatan
Pejabat Sambas dilarang keluar daerah kecuali ada keperluan mendesak
Minggu, 19 Desember 2021 0:37 WIB