Kapuas Hulu (ANTARA) - Wakil Bupati Kapuas Hulu Wahyudi Hidayat memakai pakai adat Madura saat peringatan Hut ke-65 Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Barat, hal itu bermaksud sebagai simbol keberagaman yang ada di wilayah setempat.
"Saya memakai pakaian adat Madura, ini melambangkan keberagamaan dan keharmonisan tanpa memandang perbedaan di Kalbar khususnya di Kapuas Hulu," kata Wahyudi Hidayat, kepada ANTARA, usai mengikuti upacara Peringatan Hut ke-65 Pemprov Kalbar, di Putussibau Kapuas Hulu, Jumat.
Disampaikan Wahyudi, sebagai warga warga negara masyarakat wajib menjunjung tinggi rasa persatuan dan kesatuan di tengah perbedaan suku dan agama yang disimbolkan dalam bhineka tunggal ika.
Menurut dia, menjaga kerukunan antar umat beragama dan suku yang ada di tanah air ini, khususnya di Kapuas Hulu juga sejalan dengan slogan Kapuas Hulu Hebat yaitu Harmonis, Energik, Berdaya saing, Amanah dan terampil (Hebat).
"Kapuas Hulu ini majemuk terdiri dari berbagai ragam suku, agama, ras dan golongan, kita tidak boleh membeda-bedakan," kata Wahyudi.
Ia juga mengajak seluruh masyarakat Kapuas Hulu untuk menjaga dan merawat keharmonisan dan rasa kekeluargaan di tengah perbedaan yang ada.
"Mari kita hidup berdampingan, harmonis dan toleransi satu dengan yang lainnya, jaga persatuan dan kesatuan menuju Kapuas Hulu Hebat," pesan Wahyudi.
Saat upacara peringatan Hut ke-65 Pemprov Kalimantan Barat seluruh peserta upacara memakai pakaian adat yang ada di Indonesia.