Pontianak (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalbar mencatat nilai neraca perdagangan atau kinerja ekspor dan impor Kalbar sepanjang 2021 surplus mencapai 1.569,31 juta dolar AS atau 1,5 miliar USD.
"Pada 2021 lalu meski masih di tengah pandemi COVID-19 kinerja perdagangan Kalbar sangat menggembirakan di mana masih surplus yang sangat signifikan," ujar Kepala BPS Kalbar, Moh. Wahyu Yulianto di Pontianak, Rabu.
Ia menjelaskan bahwa untuk nilai ekspor sendiri dari Januari - Desember 2021 tercatat sebesar 1.851,53 juta dolar AS. Sedangkan untuk impor sendiri hanya 282,22 juta dolar AS.
"Kondisi ini tentu sangat baik bagi perdagangan Kalbar. Ekspor lebih besar daripada impor. Ini tentu harus dipertahankan dan harapnya ekspor bukan hanya bahan baku semata dari komoditas unggulan Kalbar melainkan juga produk turunannya. Sehingga memberikan nilai tambah yang luas,"katanya.
Dari sisi komoditas, lemak dan minyak hewan nabati merupakan barang yang mendominasi dalam ekspor Kalbar dengan kontribusi sebesar 38,57 persen atau dengan nilai 457,01 juta dolar AS. Selanjutnya baru disusul biji karet dan abu logam dengan nilai 452,33 juta dolar AS dan bahan kimia anorganik posisi tiga terbesar dengan nilai 243,36 juta dolar AS.
"Dilihat dari sisi tujuan ekspor terbesar masih ke Tiongkok dengan nilai 678,05 juta dolar AS atau dengan andil sebesar 35,59 persen. Selanjutnya baru disusul negara ke India dengan nilai 352,94 juta dolar AS dan ke Malaysia dengan nilai 294,39 juta dolar AS," jelas dia.
Sementara untuk impor sendiri dari sisi komoditasnya, tertinggi dari bahan bakar mineral dengan nilai 142,04 juta dolar AS atau dengan kontribusi sebesar 40,97 persen. Selanjutnya disusul mesin - mesin sebesar 35,02 juta dolar AS dan peralatan listrik sebesar 18,20 juta dolar AS.
"Untuk negara asal impor Kalbar sendiri masih didominasi dari Malaysia sebesar 122,08 juta dolar AS, Tiongkok sebesar 54,84 juta dolar AS dan Singapura sebesar 47,58 juta dolar AS," katanya.