Pontianak (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Pontianak, Kalimantan Barat, mencatat dari hasil pelacakan pekan ini, dari 300 lebih yang terpapar hanya dua yang terkonfirmasi varian Omicron, sisanya varian Delta.
"Angka kasus COVID-19 masih didominasi varian Delta karena dari hasil pelacakan kepada 300 lebih, dua yang terverifikasi sebagai varian Omicron sisanya Delta," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak, Sidiq Handanu di Pontianak, Jumat.
Ia menegaskan, baik itu varian Delta, Omicron atau varian lainnya, itu sama saja menyebabkan penyakit yang namanya COVID-19, karena penanganan, obat maupun terapinya sama saja.
Kasus aktif COVID-19 di kota Pontianak, saat ini sudah berkisar 2.500 kasus bahkan lebih, dan untuk per harinya mencapai 300 kasus, tetapi belum mencapai angka puncak, katanya.
"Kebanyakan kasus aktif (COVID-19) ini adalah OTG (orang tanpa gejala) kalaupun ada hanya batuk pilek ringan dan masih bisa dikatakan sehat," kata Sidiq.
Dia menambahkan, untuk vaksinasi di Kota Pontianak sudah mencapai 92 persen, yakni untuk V1 (tahap satu), kemudian sebesar 73 persen untuk V2-nya, sedangkan untuk lansia tetap di angka 53 persen.
Menurut dia, untuk mengendalikan COVID-19 hanya ada dua cara, yaitu dengan menerapkan protokol kesehatan (rajin pakai masker, cuci pakai sabun dan air mengalir, serta tidak berkerumun), dan percepatan vaksinasi COVID-19.
Sementara itu, RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah) Soedarso Pontianak, Kalimantan Barat menyatakan kesiapsiagaan dan antisipasi dalam menghadapi terjadinya lonjakan kasus konfirmasi positif COVID-19 gelombang ketiga yang diprediksi oleh para ahli akan terjadi pada awal Maret 2022.
"Sejumlah langkah dan tindakan strategis mulai dilakukan, diantaranya menyiapkan sarana prasarana pelayanan medis pendukung, termasuk tenaga kesehatan, obat-obatan dan oksigen," kata Direktur RSUD Soedarso Pontianak, Yuliastuti Saripawan.
Dia menjelaskan, pihaknya dalam mengantisipasi kenaikan atau lonjakan kasus dengan menyiapkan sebanyak 140 tempat tidur. "Dan saat ini kami sedang merawat atau menangani sebanyak 52 pasien COVID-19 dengan status rawat inap," ujarnya.
Saat ini berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar, mencatat angka kasus konfirmasi terus mengalami peningkatan, yakni dari sebanyak 44.305 orang pada pekan lalu, menjadi sebanyak 51.063 orang per tanggal 25 Februari ini, katanya.
Sehingga per tanggal 25 Februari 2022, total kasus konfirmasi 51.063 orang, dengan kasus aktif 5.590 (10.94 persen). pasien sembuh 44.395 orang (86,94 persen), dan kasus konfirmasi meninggal 1.078 orang (2,11 persen).
Artinya, menurut dia, dibutuhkan kerja sama semua pihak, termasuk masyarakat untuk menekan laju penularan COVID-19 di Kalbar.