Kupang (ANTARA) - Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Cabang Sikka Martina Pali menyebut bidan memperjuangkan keselamatan pasien saat melakukan pelayanan kesehatan meski tidak ada sinyal atau akses jalan ketika bertugas di wilayah Sikka, Nusa Tenggara Timur.
"Demi menyelamatkan nyawa ibu dan bayi, bidan berjuang cari sinyal. Jika tidak ada kendaraan, pakai pikul dengan kain atau tandu. Jika di wilayah kepulauan, tidak mengenal gelombang arus, karena yang mereka pikirkan hanyalah keselamatan pasien," kata dia ketika dihubungi dari Kupang, Rabu.
Baca juga: New SIGA merupakan aplikasi laporan online bagi para bidan
Baca juga: Seorang bidan disiram air panas gara-gara tegur tetangga gelar karaoke
Baca juga: Ini penjelasan bidan tentang beberapa keunggulan KB MKJP
Fokus para bidan yang terpusat pada keselamatan ibu dan anak, kata dia, bukan tanpa sebab. Mereka memahami dengan baik peran bidan yang penting dalam memelihara kesehatan pasien.
Ia mengatakan bidan memiliki peran mengupayakan kesehatan ibu dan anak. Mereka melakukan penjaringan ibu hamil baru dengan melibatkan para kader agar ibu hamil diperiksa secara dini. Dengan demikian, kelainan-kelainan dalam proses kehamilan dapat cepat ditemukan dan ditangani secara cepat dan tepat.
Terhadap ibu hamil, ucap dia, bidan selalu melakukan asuhan secara rutin setiap bulan di puskesmas, polindes, poskesdes, dan melakukan kunjungan rumah bagi ibu hamil yang mengalami risiko tinggi.
Baca juga: BKKBN gandeng 50 ribu bidan untuk vaksinasi COVID-19 berbasis keluarga
Baca juga: Bidan Eva harumkan nama Sintang di tingkat Nasional
Baca juga: Pemda Bengkayang Rekrut Tenaga Perawat Dan Bidan
Ia menjelaskan mereka melakukan edukasi, konseling, dan penyuluhan secara berkelanjutan kepada ibu hamil, suami, keluarga, dan masyarakat umum.
"Bidan melakukan rujukan jika ada kasus emergency," ungkap Martina.
Dalam penanganan masalah kekerdilan (stunting), sebanyak 465 bidan di Sikka melakukan kerja ekstra. Mereka harus mempersiapkan calon pengantin yang dimulai dari pendataan sasaran calon pengantin, melakukan edukasi, sosialisasi, serta pemaparan materi saat kursus perkawinan di gereja.
Baca juga: Apakah tugas bidan semata untuk membantu persalinan?
Baca juga: Benarkah bidan bawahan dokter?
Baca juga: 400 Dukun Beranak Menjadi Mitra Bidan
Tujuannya, kata dia, mempersiapkan calon pengantin untuk menjadi ibu sehat dalam merencanakan kehamilan.
Selanjutnya, bidan berperan memberikan asuhan kepada bayi baru lahir secara komprehensif dan memberikan imunisasi bayi, deteksi tumbuh kembang bayi, dan asuhan lain sesuai dengan kondisi saat itu.
Selain itu, bidan harus memberikan perawatan bagi ibu nifas sesuai standar.
Dalam rangka Peringatan Hari Bidan Nasional yang jatuh pada tanggal 24 Juni 2022, IBI Sikka bekerja sama dengan Dinas Kesehatan dan Dinas P2KBP3A untuk menyelenggarakan kegiatan edukasi massa tentang kesehatan ibu dan anak.
Baca juga: BKKBN Kalbar dorong para Bidan agar miliki sertifikasi CTU
Baca juga: IBI Kalbar berikan pelatihan kepada para bidan dalam pelayanan DAS
Baca juga: 143 Bidan Tingkatkan Kualitas Melalui Pelatihan Midwifery
Selain itu, melakukan kegiatan pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) untuk mendeteksi kanker leher rahim bagi perempuan yang sudah menikah. Pemeriksaan ini diprioritaskan bagi seluruh bidan yang sudah menikah.
"Bidan harus sehat baru melayani masyarakat umum," ucap dia.
Secara umum, penguatan kapasitas bidan telah dilakukan melalui pendidikan, pelatihan, dan bimbingan teknis.
Peningkatan sumber daya manusia pun, kata dia, ditempuh melalui pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Baca juga: BKKBN Kalbar berikan bantuan ribuan APD pada Ikatan Bidan Indonesia
Baca juga: Bupati Muda minta bidan lakukan inovasi dalam pelayanan bersalin
Baca juga: Sekda Sekadau : Tenaga Kesehatan Jangan Manja
Martina menyebut jumlah bidan yang berjenjang pendidikan S1 dan profesi baru satu orang. Oleh karena itu IBI berjuang sehingga ada 10 bidan yang sudah melanjutkan pendidikan S1 bidan dan profesi pada tahun 2021. Selanjutnya ada 18 bidan D1 ke D3 melalui program rekognisi pembelajaran lampau (RPL) pada tahun ini.
Saat ini, katanya, para bidan di Sikka tengah berjuang untuk pengadaan klinik bersalin IBI.
Mereka berharap Kementerian Kesehatan bisa mengakomodasi tenaga sukarela dalam program PPPK karena semua data bidan sudah masuk dalam aplikasi Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Kesehatan (SISDMK).
Baca juga: PLN launching program motor ambulance untuk bidan pedalaman
Baca juga: Dinkes Kubu Raya gandeng dukun beranak tekan kematian ibu dan bayi
Baca juga: Ini penjelasan bidan tentang beberapa keunggulan KB MKJP
Bidan di Sikka perjuangkan keselamatan pasien
Rabu, 8 Juni 2022 15:52 WIB
Bidan harus sehat baru melayani masyarakat umum