Pontianak (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, melalui dana alokasi umum (DAU), telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp4,3 miliar untuk program subsidi di sektor pertanian dan perikanan.
"Misalnya, untuk subsidi pupuk, pembagian bibit, hingga pelatihan-pelatihan yang ada melalui program pemuda siap kerja sebagai upaya mengurangi inflasi," ujar Bupati Sambas Satono saat dihubungi di Sambas, Kalbar, Jumat.
Ia mengatakan pentingnya sektor pertanian dan perikanan di Kabupaten Sambas dalam menyokong ekonomi masyarakat. Bahkan, Sambas adalah penyuplai 25 persen beras untuk Provinsi Kalimantan Barat.
Baca juga: Satono siap optimalkan program indeks pertanaman dari Kementan
Baca juga: Satono temui Wamentan usulkan program pertanian
"Di sektor pertanian, kami di Kabupaten Sambas penyuplai seperempat kebutuhan beras di Kalbar. Saya bersyukur sekali 70 persen populasi penduduk Sambas itu bergerak di sektor pertanian. Komplit di dalamnya hortikultura dan lain-lain," katanya.
Satono mengatakan alokasi Rp.4,3 miliar dari penerimaan DAU juga dialokasikan untuk mendukung implementasi Undang-Undang Cipta Kerja.
Baca juga: Pemkab Sambas rancang kebijakan sasar sektor pertanian tingkatkan Pendapatan Asli Daerah
"Kita siapkan paket-paket pelatihan untuk mempersiapkan pemuda-pemudi siap kerja yang punya kemampuan. Jadi, tamatan SMA, S1, yang nganggur. Kalau nganggur terus terjadi inflasi, harga barang mahal mereka mau makan apa," katanya.
Satono menekankan kemampuan yang diberikan kepada pemuda-pemudi Kabupaten Sambas tersebut sebagai bekal mereka jika seandainya ada yang ingin bekerja di luar negeri, maka sudah ada keahlian.
"Mari bersama kita dukung program ini untuk Sambas Berkemajuan," kata dia.
Baca juga: Kabupaten Sambas jadi perhatian untuk lahan pertanian pangan berkelanjutan
Baca juga: Kecamatan Tebas jadi pusat pengembangan pertanian Kabupaten Sambas
Baca juga: Wabup Sambas ingatkan pembangunan pertanian sektor hilir perlu perhatian