Yogyakarta (ANTARA) - Kantor Wilayah Kementerian Agama Daerah Istimewa Yogyakarta, meyakini bahwa lomba adzan tingkat Provinsi DIY yang digelar Rumah Sakit Pusat TNI AU (RSPAU) dr. S. Hardjolukito dapat menjadi ajang regenerasi muadzin, orang yang bertugas mengumandangkan adzan.
"Ini juga bisa menjadi ajang regenerasi nantinya terhadap muadzin-muadzin di level masjid maupun mushala," kata Kepala Bidang Pendidikan Agama Islam (Kabid Penais) Kanwil Kemenag DIY, Ujang Sihabudin usai pembukaan lomba adzan di Gedung Siaga Bencana RSPAU dr. S. Hardjolukito, Senin.
Dengan demikian, kata dia, nantinya yang bertugas mengumandangkan panggilan ibadah bagi umat Muslim sesaat sebelum waktu shalat di masjid maupun mushala itu tidak hanya dilakukan orang dewasa, melainkan juga remaja, bahkan anak-anak.
Baca juga: Beberapa masjid di Ketapang tak bisa kumandangkan adzan lantaran kehilangan amplifer
"Tidak hanya orang dewasa saja yang jadi muadzin, tapi anak-anak sudah bisa tampil, karena dengan lomba ini keberanian dilatih, diuji mulai dari lagu, tajwid dan aspek-aspek yang kita nilai pada lomba ini, sehingga tidak hanya sekadar adzan," katanya.
Oleh karena itu, Kanwil Kemenag DIY mengapresiasi kegiatan lomba adzan yang diikuti anak-anak, remaja dan dewasa dari seluruh DIY tersebut, dan diharapkan dapat juga melatih kedisiplinan dan makin menggemakan seruan panggilan ibadah bagi agama Islam itu.
"Adzan ini disamping panggilan juga untuk melatih kedisiplinan, sehingga tepat sekali RSPAU mengadakan lomba adzan ini, harapannya semakin menggema syiarnya, rumah sakit semakin menggema di DIY, dan Insya Allah ini akan lebih bermanfaat dari pada kegiatan lomba yang tidak seperti ini," katanya.
Sementara itu, Kepala RSPAU dr. S. Hardjolukito, Marsma TNI Mukti Arja Berlian mengatakan, lomba adzan bagi masyarakat umum dan instansi di DIY, 26-28 September ini dalam rangka memperingati HUT ke-10 RSPAU dengan tema "Menggemakan Potensi Diri Secara Positif Dalam Rangka Memberikan Pelayanan yang Terbaik Menuju Hardjolukito Bergema Di Mana-mana".
Baca juga: Akhirnya sidang MK ditutup tepat saat adzan Subuh
Baca juga: Wabup Ketapang cek kesiapan MTQ Kalbar di Stadion Tanternak
Menurut dia, kegiatan ini merupakan wujud kepedulian RSPAU dr. S Hardjolukito untuk memberi kesempatan kepada anak-anak, remaja dan pemuda dalam menyalurkan bakat, dengan harapan dapat menjadi wadah kegiatan religi yang positif, dan juga menggali potensi milenial di bidang adzan.
"Tahun depan kita akan agendakan yang lebih besar lagi, dalam artian karena usia dini merupakan masa yang perlu kita tanamkan kaidah-kaidah agama ke mereka, supaya ke depan bisa menjadi terbaik buat masyarakat," katanya.
Dia berharap, semoga dengan adanya perlombaan ini dapat tercetak muadzin-muadzin baru yang akan memakmurkan masjid, serta sebagai wadah pengembangan diri dalam bidang keagamaan.
"Harapannya supaya mereka bisa melaksanakan ibadah ini bukan menjadi satu kebiasaan, tetapi kebutuhan, dan dengan lomba adzan ini bisa kompetitif dalam artian keindahan dalam ber-adzan ini sangat berpengaruh terhadap lingkungannya," katanya.
Lomba adzan diikuti sekitar 120 pelajar dan masyarakat umum dari Kulon Progo, Gunung Kidul, Bantul, Sleman dan Kota Yogyakarta. Lomba dibagi tiga kategori yaitu kategori anak usia 6 sampai 12 tahun, kategori remaja usia 13 sampai 18 tahun, dan kategori dewasa usia 19 tahun ke atas.
Baca juga: Lomba adzan suara lantang di Kedamin Hilir
Baca juga: Din Syamsuddin tanggapi kasus Meiliana
Lomba adzan tingkat DIY jadi ajang regenerasi muadzin
Senin, 26 September 2022 13:49 WIB