Pontianak (ANTARA) - Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak Daerah (PPAD) Provinsi Kalimantan Barat mengajak semua pihak untuk bersama-sama mencegah kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Kepala Dinas PPAD Provinsi Kalimantan Barat Yunie Marhaeni mengatakan bahwa Pemprov Kalbar tentu tidak bisa bekerja sendiri tanpa dukungan dari semua pihak dalam menangani kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.
"Apabila semua pihak saling bahu-membahu, saya yakin tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kalbar bisa diatasi," katanya saat menjadi narasumber pada rapat koordinasi sinergitas kebijakan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak di Pontianak, Selasa.
Yunie juga menekankan agar setiap dinas terkait di kabupaten/kota di Kalbar agar lebih proaktif dalam menjalankan tugas dan fungsi mereka sebagai lembaga yang memberikan perlindungan kepada masyarakat, terutama pada perempuan dan anak.
"Saya berharap kekerasan pada perempuan dan anak yang sering terjadi di sekitar bisa ditekan seminimal mungkin, dan masyarakat juga harus berani melapor kepada dinas terkait maupun penegak hukum terdekat apabila mengetahui ada kekerasan untuk memberikan efek jera," katanya.
Sementara itu, Ketua Komisi Perlindungan Perempuan dan Anak Daerah Provinsi Kalbar Eka Nurhayati Ishak mengatakan bahwa pihaknya mendukung penuh upaya pemerintah daerah dalam memberikan perlindungan terhadap perempuan dan anak.
Upaya menekan atau mengurangi tindak kekerasan pada perempuan dan anak saat ini, menurut dia, tidak bisa mengandalkan satu instansi atau kelompok saja, tetapi harus ada kerja sama dengan semua pihak.
KPPAD tupoksinya sebagai lembaga yang memberikan perlindungan dan pengawasan terhadap perlindungan perempuan dan anak. Maka, pihaknya akan terus berupaya memberikan perlindungan, baik kepada pelaku, korban, maupun saksi.