Pontianak (ANTARA) - Bupati Sambas Satono terus berupaya meningkatkan layanan kesehatan masyarakat melalui puskesmas dengan memberikan mobil ambulans berstandar untuk gawat darurat.
"Ambulans berstandar gawat darurat yang kita serahkan ini adalah ambulans yang digunakan untuk menangani pasien dengan kondisi gawat darurat. Misalnya yang berpotensi mengancam nyawa pasien. Apa yang diberikan untuk tingkatkan layanan kesehatan," ujarnya saat dihubungi di Sambas, Kalimantan Barat, Selasa.
Ia menyebutkan saat ini ada lima puskesmas menerima ambulans tersebut, yakni Puskesmas Sungai Baru, Puskesmas Sejangkung, Puskesmas Sekura, Puskesmas Sentebang, dan Puskesmas Segarau.
Menurutnya, lima puskesmas yang menerima ambulans terus adalah puskesmas yang paling membutuhkan sebab jumlah usulan anggaran untuk ambulans terbatas.
Baca juga: Pemkab Sambas gencar bersihkan drainase di Pasar Pemangkat
"Jadi kita anggarkan ambulans ini bertahap. Tidak bisa sekaligus semua puskesmas dapat ambulans. Ini adalah usulan kita pada tahun 2021 untuk anggaran DAK 2022," katanya.
Ia berharap, ambulans yang telah diserahkan tersebut dimanfaatkan sebaik mungkin dan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat.
Ia menegaskan akan berupaya semaksimal mungkin menambah ambulans di setiap puskesmas.
"Kita pasti ingin menambah jumlah ambulans di seluruh puskesmas yang ada. Tapi tidak bisa sekaligus karena prosesnya bertahap. Masyarakat harus memahami mekanisme anggaran dan bersabar," katanya.
Penyerahan ambulans tersebut dilakukan saat kegiatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) di Terminal Pemangkat.
Baca juga: Bubur Pedas Sambas menjadi perhatian pengunjung di Taste of Asia di Kuching
Baca juga: Sebanyak 21 produk UMKM Sambas ikut Taste of Asia di Everrise di Sarawak
Baca juga: Donasi untuk pembangunan Masjid 1001 Kubah di Sambas terus mengalir
Satono tingkatkan layanan puskesmas dengan berikan ambulans
Selasa, 4 Oktober 2022 15:49 WIB
Kita pasti ingin menambah jumlah ambulans di seluruh puskesmas yang ada. Tapi tidak bisa sekaligus karena prosesnya bertahap. Masyarakat harus memahami mekanisme anggaran dan bersabar