Pontianak (ANTARA) - Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalimantan Barat Florentinus Anum mewakili Gubernur Kalbar mengapresiasi upaya Kabupaten Sintang dalam mengendalikan inflasi dengan meluncurkan pasar tani serta gerakan tanam cabai dan sayuran.
"Pasar tani serta gerakan tanam cabai dan sayuran memiliki tujuan utama menyejahterakan para petani selanjutnya menjaga ketersediaan komoditas pangan strategis dan mengendalikan inflasi pangan di Kalbar sangat kami apresiasi," ujarnya saat dihubungi di Sintang, Sabtu.
Ia menjelaskan bahwa upaya membangkitkan perekonomian daerah setelah masa pandemi saat ini dan kondisi fluktuatifnya harga komoditas pangan strategis membutuhkan lebih banyak inovasi dan terobosan untuk memastikan ketersediaan pangan yang berkelanjutan, meningkatnya daya beli masyarakat, dan menjaga stabilitas harga pangan strategis di pasaran.
"Salah satu upaya yang dilakukan melalui pasar tani yang bertujuan untuk memasarkan berbagai produk pertanian lokal masyarakat sekitar sangat tepat karena bisa menjaga pasokan pangan dan membantu masyarakat mendapatkan pangan dengan harga terjangkau serta mendukung ekonomi pascapandemi," ucap dia.
Ia menambahkan melalui gerakan tanam cabai dan sayuran dapat meningkatkan produksi dan menjaga ketersediaan komoditas pangan strategis di masyarakat sehingga daya beli masyarakat dan harga komoditas bisa stabil.
"Saya mengharapkan kegiatan pasar tani dan gerakan tanam cabai dan sayuran ini akan dapat mendorong kebangkitan produk pertanian di tengah kelesuan perniagaan akibat dampak pandemi COVID-19 saat ini maupun akibat penyesuaian harga BBM," ucapnya.
Ia menyebutkan Kabupaten Sintang memiliki potensi lahan pertanian yang luas, sehingga sektor pertanian harus didorong semaksimal mungkin.
"Petani berperan penting membantu usaha pemerintah dalam rangka meningkatkan kedaulatan pangan. Sekali lagi saya mengharapkan dengan adanya kegiatan pasar petani dan gerakan tanam cabai dan sayuran di Kabupaten Sintang akan dapat memberikan dampak yang baik bagi kesejahteraan petani baik tanaman pangan maupun hortikultura serta dapat memulihkan perekonomian masyarakat Kabupaten Sintang pada khususnya," jelas dia.
Data BPS menunjukkan pada September 2022 Kalbar mengalami inflasi sebesar 1,57 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 113,68. Inflasi terjadi di tiga kota IHK di Kalbar yaitu Singkawang sebesar 1,66 persen dengan IHK sebesar 111,91, Pontianak sebesar 1,58 persen dengan IHK sebesar 113,10, dan Sintang sebesar 1,37 persen dengan IHK sebesar 121,18.