Jakarta (ANTARA) - Konsul Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Kuching, Raden Sigit Witjaksono memberikan motivasi kepada istri korban istri pekerja migran Indonesia (PMI) Jumanai (28) yang meninggal karena diterkam buaya, Senin (9/10) 2022 saat memancing di Sungai Merapok, Lawas, Limbang, Sarawak, Malaysia.
“Istri korban saat ini kita tahu sedang berduka ditinggal suaminya karena diterkam buaya hingga meninggal, hari ini saya berinisiatif memberikan motivasi agar yang bersangkutan tabah dalam menghadapi kepergian suaminya,” katanya di Kuching, Senin.
Ia menjelaskan kepada istri korban pihaknya berpesan agar nantinya sesampai di kampung halaman di Desa Bontokadatto, Kecamatan Polongbangkeng Selatan, Sulawesi Selatan, agar terus berusaha bekerja dan menyekolahkan kedua anaknya.
Sementara itu, untuk kepulangan jenazah Jumanai beserta istri dan kedua anaknya, pihak KJRI sedang mempersiapkan dokumen perjalanan bagi keluarga yang tertimpa musibah tersebut.
“Kami berharap dalam waktu dekat dalam satu atau dua hari ini, korban beserta istri dan kedua anaknya segera dapat dipulangkan ke Polongbankeng, Sulawesi Selatan,” kata Sigit.
Dia juga berpesan kepada istri korban dan PMI lainnya jika memang ingin kembali bekerja ke Malaysia khususnya di Sarawak ini agar selalu mengikuti prosedur yang benar.
Selain itu, melengkapi diri dengan dokumen seperti paspor dan ikuti aturan yang ada di Sarawak, seperti harus ada izin tinggal dengan melakukan Community of Practice (Cop) paspor, memiliki izin bekerja dan lain sebagainya, kata Raden Sigit Witjaksono.
Sementara itu, Santi (30) istri korban mengatakan, dirinya sangat mengapresiasi sekali gerak cepat yang dilakukan pihak berwenang Sarawak, Malaysia dan pihak perusahaan tempat suaminya bekerja, terutama kepada KJRI Kuching yang juga langsung menurunkan tim untuk membantu proses pemulangan mereka hingga ke kampung halaman.
“Kami bersyukur mendapat pertolongan dari berbagai pihak khususnya oleh KJRI Kuching sehingga jenazah suami, kemudian saya dan kedua anak saya dapat pulang ke Indonesia. Kami hanya bisa mengucapkan banyak-banyak terima kasih,” katanya.
Baca juga: Jenazah pekerja Indonesia yang diterkam buaya di Serawak dibawa pulang oleh KJRI
Baca juga: KJRI Kuching bantu pemulangan jenazah Jumanai meninggal diterkam buaya