Pontianak (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji mengatakan pihaknya menargetkan pencapaian Monitoring Center of Prevention (MCP) KPK dapat mencapai 92 persen pada Desember 2022.
"Indeks persepsi Kalbar itu sudah di atas nasional. Target saya MCP itu capai 92 persen, dan kemarin evaluasi terakhir itu sudah 89 persen," kata Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji saat menghadiri kegiatan Hari Antikorupsi Sedunia 2022 di Pontianak, Rabu.
Sutarmidji mengatakan bahwa penilaian MCP tersebut sampai di akhir Desember, dia mengingatkan kepada setiap pemerintah daerah untuk tidak menyepelekan atau menunda-nunda waktu dalam melaksanakan kinerja.
"Ternyata hasil MCP itu ada yang baru dimasukkan tetapi belum diverifikasi oleh KPK. Saya ingatkan pada setiap kinerja Pemda itu jangan kebiasaan selalu di menit terakhir," tuturnya.
Kemudian, Sutarmidji menekankan kepada seluruh pejabat di provinsi untuk tidak menggunakan anggaran dinas untuk kepentingan politik atau kepentingan pribadi.
"Saya pastikan yang mengerjakan proyek apapun untuk kepentingan publik harus perusahaan yang keuntungan. Supaya tidak ada lagi alasan dinas untuk melakukan penyimpangan, kecuali memang integritasnya sudah tidak bisa lagi diperbaiki," katanya.
Dia menambahkan, apabila audit BPK temukan material tersebut maka pejabat yang bersangkutan harus bersedia mengundurkan diri.
"Saya serius dan tidak main-main soal ini, tanggung jawab moral harus ada. Apalagi kalau sampai ada yang terlambat, apalagi tidak menyampaikan LHKPN, itu juga akan langsung saya copot," katanya.
Sutarmidji juga menyampaikan bahwa tahun depan Hari Peringatan Anti Korupsi pemerintah akan sosialisasikan ke generasi-generasi muda terkait pencegahan tindakan korupsi.
"Kita akan sosialisasikan itu untuk generasi kedepannya, karena yang saya prioritaskan itu kualitas SDM. Biarlah sumber daya alamnya tidak ada, tetapi kita punya SDM yang luar biasa, karena hanya SDM yang luar biasa yang bisa menguasai SDA," kata Sutarmidji.