Pontianak (ANTARA) - Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Kalimantan Barat bersama Konsul Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Kuching segera menyepakati pelayanan KB bagi pekerja migran Indonesia (PMI).
Kedua pihak akan menggelar Facus Grup Discussion (FGD) untuk melakukan kesepakatan merealisasikan rencana pelayanan pemasangan dan bongkar alat kontrasepsi KB Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) bagi para PMI yang bekerja di perusahaan kebun kelapa sawit di wilayah Sarawak, Malaysia.
“Diskusi pertama yang kami lakukan bersama KJRI Kuching pak Raden Sigit Witjaksono untuk menyamakan persepsi bagaimana teknis saat pelayanan yang akan kita lakukan nanti," kata Pelaksana Tugas Kepala Perwakilan BKKBN Kalbar, Aulia Arfiansyah Arief di Pontianak, Kamis.
Dengan demikian, ia menambahkan, sehingga yang akan dilakukan nanti lebih luas, tidak hanya pelayanan KB dan kepada PMI yang ada di perkebunan Ladang Ladong dan Semujan saja akan tetapi juga di perusahaan-perusahaan sawit lainnya yang ada di Sarawak.
Intinya kata Aulia, pada pelayanan KB yang kedua kali ini juga akan melakukan pelayanan kesehatan yang akan dibarengi pelayanan paspor yang dilakukan oleh pihak KJRI Kuching kepada para PMI di perusahaan-perusahaan sawit yang ada di Sarawak.
“Agar pelaksanaan pelayanan yang kita rencanakan ini dapat terlaksana dengan baik nanti akan ada lagi kegiatan FGD yang akan kita lakukan," kata dia.
Kegiatan itu, menurut dia akan melibatkan BKKBN pusat, pihak terkait lainnya dan juga melibatkan para pemilik perusahaan yang para pekerjaannya (PMI), akan mendapatkan pelayanan KB maupun pelayanan paspor.
Aulia berharap dalam pelayanan KB nantinya dapat melibatkan para pelajar atau Community Learning Centre (CLC). Dimana nantinya kepada para pelajar ini akan diberikan penyuluhan kesehatan terutama dalam upaya pencegahan stunting.
"Dengan apa yang akan dilakukan kita berharap masyarakat yang berada di sana tetap merasa bahwa negara akan selalu hadir di tengah-tengah mereka,” ujar Aulia.
Sementara itu, Konjen RI Kuching, Raden Sigit Witjaksono menjelaskan pihak KJRI Kuching menyambut baik dengan apa yang akan dilaksanakan oleh BKKBN.
“Kami menyambut baik kegiatan ini, agar pelaksanaannya nanti dapat berjalan lancar perlu dilakukan pembicaraan matang terkait teknis pelaksanaannya. Kegiatan ini juga bisa kami gandengkan kegiatan jemput bola pelayanan paspor KJRI Kuching yang selama ini selalu dilakukan KJRI Kuching pada hari Sabtu dan Minggu,” kata Sigit.
Sigit berharap, kegiatan seperti ini tidak hanya dapat dilakukan wilayah-wilayah terdekat seperti di Ladang Ladong saja yang ada di wilayah Kuching. Akan tetapi juga dapat di lakukan di daerah lain seperti Miri, dimana di daerah tersebut juga banyak terdapat PMI.
"Kami berharap kegiatan ini dapat dilakukan bersama-sama dan menjangkau lebih luas para PMI kita yang bekerja wilayah Sarawak,Malaysia ini," kata Sigit.
Baca juga: BKKBN Kalbar dorong daerah percepat penyerapan anggaran untuk stunting
Baca juga: IPKB dan BKKBN Kalbar merencanakan pelayanan KB ulang bagi warga perbatasan dan PMI di Sarawak
Baca juga: PKB Ahli Utama BKKBN harapkan Kalbar tangani serius Stunting