Kapuas Hulu, Kalbar (ANTARA) - Bupati Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Fransiskus Diaan mengatakan kearifan lokal, seni dan budaya serta peringatan Hari Jadi Negeri Nanga Bunut dapat dipromosikan melalui media sosial untuk menarik wisatawan baik dalam dan luar negeri.
"Media sosial bisa dijadikan sarana sebagai promosi potensi dawai terutama kearifan lokal, seni budaya di Hari Jadi Negeri Nanga Bunut Bumi Ulak Mahkota Raja ke-208," kata Fransiskus Diaan di Nanga Bunut Kecamatan Bunut Hilir, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Minggu.
Peringatan Hari Jadi Negeri Nanga Bunut Ulak Mahkota Raja merupakan salah satu warisan peninggalan kerajaan di wilayah Kapuas Hulu.
Disampaikan Fransiskus, seiring perjalanan panjang yang telah dilalui, Negeri Nanga Bunut mengalami perubahan, baik dari aspek fisik maupun dari aspek sosial budaya dan ekonomi.
Menurutnya, Hari Jadi Nanga Bunut ke-208 tersebut sebagai sebuah inspirasi dan motivasi untuk mengisi kembali setiap detik perjuangan kehidupan daerah itu dengan karya dan prestasi.
Menurut dia, perubahan tersebut harus diiringi pergeseran nalar menjadi lebih terbuka, kreatif, mandiri, mampu menjalin relasi sosial dengan baik, serta mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi agar setiap orang memberi manfaat besar bagi diri dan lingkungan sekitarnya.
Oleh karena itu peringatan hari jadi ke-208 Nanga Bunut harus dimaknai sebagai sarana mengingat pentingnya menjaga kearifan lokal seni dan budaya.
"Dengan dilaksanakan momen peringatan hari jadi itu, semoga menjadi daya tarik wisata baik luar Kabupaten Kapuas Hulu maupun internasional," ucapnya.
Apa lagi sekarang, kata Fransiskus, dunia maya atau media sosial merupakan peranan penting untuk melakukan promosi potensi daerah khususnya momen penting hari ini yaitu Hari Jadi Negeri Nanga Bunut yang ke-208.
"Sebagai generasi penerus mari kita jadikan sejarah hari ini sebagai sebuah untaian peristiwa penuh makna dan hikmah, dari sejarah kehidupan dan pembangunan Nanga Bunut," ajaknya.