Pontianak (ANTARA) - Proyek Senyum Cemerlang (PSC) dari Projekt Strahlendes Lächeln e.V., yakni sebuah Non Government Organization (NGO) yang berkedudukan di Leipzig, Jerman bekerjasama dengan Badan Kesehatan Mata Masyarakat (BKMM) Kota Pontianak memberikan pemeriksaan mata dan gigi gratis kepada 36 anak panti asuhan Pepabri.
"Selain pemeriksaan mata gratis, juga diserahkan bantuan dari Esie Hanstein, Anggota Pendiri dan Staf Ahli PSC, sebanyak enam kacamata gratis bagi anak-anak panti asuhan yang membutuhkan. Tak hanya itu, mereka juga mendapat perawatan gigi gratis yang merupakan program dari PSC," kata Kepala BKMM Kota Pontianak dr Wirawan Adikusuma yang juga menangani langsung pemeriksaan mata dan gigi gratis di Pontianak, Minggu.
Kepala BKMM Kota Pontianak dr Wirawan Adikusuma, mengatakan, pemeriksaan mata gratis ini sebagai bentuk kepedulian para tim dokter mata kepada anak-anak panti asuhan sebagai generasi penerus bangsa.
"Penghargaan yang sebesar-besarnya kami sampaikan kepada PSC dari Jerman atas perhatian yang diberikan untuk kesehatan mata masyarakat Kota Pontianak, terutama bagi adik-adik panti asuhan yang membutuhkan," ujar Wirawan.
Pemeriksaan mata ini, lanjutnya lagi, sangat penting untuk memastikan penglihatan anak-anak panti asuhan tidak ada yang mengalami gangguan. Terlebih mata merupakan panca indera yang sangat penting dalam menunjang segala aktivitas.
"Deteksi kesehatan mata menjadi hal yang sangat penting untuk dilakukan karena organ tubuh ini salah satu yang sangat penting dan harus dipastikan berfungsi dengan baik," ungkapnya.
Terpisah, Esie Hanstein, Anggota Pendiri dan Staf Ahli PSC menjelaskan, proyek yang digulirkan ini menyasar di tiga kota, yakni Makassar, Enrekang dan Pontianak. Di Pontianak, selain bekerja sama dengan dokter gigi untuk pemeriksaan gigi, pihaknya juga berkolaborasi dengan BKMM Kota Pontianak untuk pemeriksaan mata gratis.
"Tujuannya untuk memberikan kesempatan kepada anak-anak panti asuhan untuk merasakan bagaimana senyum dengan cemerlang tanpa ada rasa sakit gigi, gigi yang berlubang dan sebagainya, sekaligus memastikan indera penglihatan mereka tidak mengalami gangguan lewat pemeriksaan mata," terangnya yang saat ini berada di Jerman sebagai Dosen Sastra Indonesia yang mengajar di dua universitas di sana.
Dia menambahkan, gagasan proyek ini digulirkan demi membantu anak-anak yatim piatu yang ada di tiga kota, yakni Makassar, Enrekang dan Pontianak. PSC merupakan kegiatan berbasis kemanusiaan yang digagas oleh NGO non profit.
Selaku Duta The Seventeen Global Goals Project dan penyanyi lagu berjudul Dunia Dalam Bahaya (The Indonesian Jungle Jam), Esie mengatakan pihaknya juga menggandeng dokter-dokter gigi di Kota Pontianak yang benar-benar mempunyai tujuan mengabdikan profesi mereka dalam menjaga dan merawat kesehatan gigi anak-anak.
"Kami juga sangat senang jika proyek ini mendapatkan dukungan dari para dokter gigi di Kota Pontianak supaya proyek ini bisa dilanjutkan kembali karena konsep dari proyek ini adalah proyek berkelanjutan," tutup Esie.