KJRI Kuching bersama WNI di Sarawak akan shalat Idul Adha di halaman kantor

Pontianak (ANTARA) - Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Kuching merencanakan pada Kamis (29/6) sekitar pukul 07.30 waktu Malaysia, akan menunaikan shalat Idul Adha 1444 hijriah dan pemotongan tiga ekor sapi serta dua ekor kambing di halaman Kantor KJRI Kuching yang terletak di Lot 86, Section 53, Jalan Central Timur, Kuching, Sarawak Malaysia.

"Tahun 2023 ini, kami mengelar shalat dan pemotongan hewan kurban bersama para staf, keluarga besar KJRI Kuching dan Warga Negara Indonesia (WNI) yang ada di Kuching. Dan, pemotongan hewan kurban akan kami laksanakan usai shalat Idul Adha," kata Konjen RI Kuching, Raden Sigit Witjaksono saat di hubungi, Rabu.

Sigit menjelaskan, hewan kurban yang telah disiapkan itu merupakan sumbangan dari seluruh karyawan muslim KJRI Kuching, WNI yang tinggal di Sarawak dan pihak Imigrasi. 

"Hewan kurban itu sebanyak dua ekor sapi dan tiga ekor kambing hasil sumbangan teman-teman dan warga masyarakat kita yang tinggal di Sarawak, serta satu ekor sapi titipan dari pihak imigrasi yang minta dibantu pemotongannya," ujar Sigit.

Rencananya kata Sigit lagi, daging hasil pemotongan kurban itu akan dikirim ke panti asuhan dan pesantren di Balai Karangan, Kabupaten Sanggau, Kalbar. Selain itu juga akan dibagikan ke para pekerja atau PMI sektor konstruksi yang tinggal di wilayah Kuching dan sekitarnya

Sementara untuk shalat Idul Adha, baik khatib dan imam shalat akan dipimpin oleh Ustadz Mustajab seorang WNI yang berada di Matang Kuching dan dibantu oleh para staf KJRI dari fungsi Pensosbud untuk kelancaran kegiatan shalat. "Saya juga dalam kegiatan itu akan memberikan sambutan ucapan selamat Idul Adha," kata Sigit.

"Kami berharap semoga dengan kegiatan Idul Adha ini akan senantiasa mengingatkan kita warga Indonesia, terutama warga muslim yang berada dan bekerja di wilayah Sarawak, untuk selalu ingat beribadah serta bersyukur kepada Allah SWT," ucapnya 

Kemudian tambah Sigit, tetaplah taat pada aturan dan ketentuan yang berlaku di Sarawak Malaysia, dan juga menghargai warga sekitar di tempat tinggal atau bekerja masing-masing selama berada di Sarawak. Sehingga dengan demikian kita semua ini dapat turut mendukung serta berkontribusi terhadap terciptanya kedamaian dan keamanan di wilayah Sarawak ini.

"Itu harapan kita bersama," kata Sigit.