Pontianak (ANTARA) - Pj Wali Kota Singkawang, Sumastro meminta Polres Singkawang, camat dan lurah mencari solusi untuk mengatasi permasalahan tawuran antar geng yang melibatkan sejumlah remaja yang marak terjadi di antara Jalan Pelita dan Jalan Kridasana, Kelurahan Pasiran, Kecamatan Singkawang Barat pada malam hari.
"Terlebih, video aksi tak terpuji tersebut telah viral di media sosial beberapa hari ini. Begitu melihat video tawuran yang viral tersebut, saya langsung berkoordinasi dengan Kapolres Singkawang dan semoga dengan dilakukannya pendekatan-pendekatan di lapangan, bapak Kapolres bisa mengambil langkah-langkah penyelesaiannya dengan tepat sesuai dengan hukum yang berlaku," kata Sumastro, di Sigkawang, Selasa.
Dia berharap, masalah tawuran tersebut bisa ditangani dengan baik melalui langkah-langkah yang persuasif dan kedewasaan semua pihak.
"Saya berkeyakinan dengan kekuatan modal sosial, Singkawang yang sudah menyandang predikat kota tertoleran selama tiga kali se Indonesia, dan melalui jajaran saya seperti Camat dan Lurah dengan secara kekeluargaan dapat menemui keluarga pelaku tawuran tersebut untuk didengar apa permasalahan yang sebenarnya dan apa latar belakangnya," tuturnya.
Sehingga persoalan-persoalan yang sangat disayangkan tersebut karena bernuansa kekerasan, terlebih kejadiannya terjadi pada malam hari yang lokasi kejadiannya tak jauh dari Rumah Dinas Wali Kota Singkawang, Jalan Kridasana, Kelurahan Pasiran, Kecamatan Singkawang Barat dapat dihentikan.
"Saya berharap para pihak yang terkait dapat menghentikannya. Dan saya siap untuk memfasilitasi seperti mempertemukan kedua belah pihak atau sepihak-sepihak dulu guna mengetahui permasalahannya," katanya.
Dia juga berharap kedewasaan para pelaku untuk menghargai nilai-nilai persaudaraan, keharmonisan, dan toleransi dari seluruh warga masyarakat Kota Singkawang.
Menurutnya, kejadian tawuran antar geng yang melibatkan sejumlah remaja itu sudah terjadi sebanyak tiga kali di dekat Rumah Dinas Wali Kota Singkawang.
"Kejadiannya selalu terjadi pada malam hari, sekitar pukul 22.00 WIB atau menjelang tengah malam. Para pelaku tawuran teriak-teriak sambil membunyikan petasan. Kemudian mereka lari ke arah gang sebelah rumah dinas, yang mana kejadiannya berawal dari Taman Parkir," jelasnya.
Dengan adanya kerjasama semua pihak dan kesadaran dari para pelaku dia meyakini bisa dicarikan solusi damai.
"Jangan dikembang-kembangkan, itu harapan saya," kata Sumastro.