Jakarta (ANTARA) - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim mendukung kualitas perfilman Indonesia termasuk melalui pemberian fasilitasi delegasi yang ikut dalam Busan International Film Festival (BIFF) Ke-28 di Korea Selatan pada 4-13 Oktober 2023.
“Berbagai upaya fundamental telah kami lakukan untuk meningkatkan kualitas ekosistem perfilman,” katanya dalam keterangan di Jakarta, Minggu.
Nadiem menjelaskan pihaknya sudah lama bekerja sama dengan pelaku film Indonesia untuk membangun strategi dan ekosistem yang layak dalam mendukung prestasi dan kehadiran sutradara-sutradara dan karya-karya Indonesia di panggung dunia.
Sebagai contoh melalui fasilitasi beasiswa non-degree bagi pelaku perfilman dan Dana Indonesiana yang diluncurkan sebagai Merdeka Belajar Episode Ke-18 serta dana padanan koproduksi film internasional.
Terkait BIFF 2023 yang memberikan sorotan khusus bagi Indonesia, Nadiem menyatakan hal tersebut tidak terlepas dari gotong royong antara insan perfilman dan pemerintah.
Tim delegasi Indonesia di BIFF 2023 terdiri atas sineas, panitia, pemerintah, dan media berjumlah 50 orang yang mendapat travel grant sebagai bentuk fasilitasi dari Kemendikbudristek melalui Direktorat Perfilman, Musik, dan Media (PMM).
Di BIFF 2023, ada 15 judul karya sineas Indonesia yang ikut berkompetisi dan tayang di program fokus sinema Indonesia Renaissance of Indonesian Cinema meliputi film pendek, film panjang, dan serial.
Direktur PMM Kemendikbudristek Ahmad Mahendra menuturkan selain memberikan fasilitasi bagi delegasi Indonesia di BIFF 2023 pihaknya juga akan berpartisipasi pada rangkaian Asian Contents & Film Market (ACFM) di Exhibition Center 1, BEXCO, Busan pada 7-10 Oktober 2023.
Mahendra berharap melalui dukungan fasilitasi ini film Indonesia semakin banyak ditonton oleh khalayak global serta membawa dampak turunan seperti promosi film dan membuka kesempatan berjejaring dan koproduksi dengan berbagai negara.
ACFM adalah pasar dengan beragam konten media mulai dari film hingga audiovisual, publikasi, webtoon, dan novel web ditawarkan sekaligus platform jaringan dan bisnis bagi para profesional industri di seluruh dunia untuk menyediakan berbagai program.
Program tersebut termasuk pasar investasi dan produksi bersama, konferensi dan acara industri, dan program pendanaan produksi film.
“Harapan kami tentu agar ada tindak lanjut yang konkrit dari upaya ini dan semakin banyak pihak yang bekerja sama dengan insan perfilman Indonesia,” kata Mahendra.