Jakarta (ANTARA) - Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) pada September 2023 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi tetap kuat, yang tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) September 2023 yang terjaga dalam zona optimis pada level 121,7.
"Tetap kuatnya keyakinan konsumen pada September 2023 didorong oleh Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) yang tetap optimis," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin.
Namun, ia menuturkan IKK September 2023 tersebut lebih rendah dibandingkan dengan IKK Agustus 2023 yang sebesar 125,2.
IKE tetap terjaga didukung oleh optimisme pada semua komponen pembentuknya, terutama Indeks Penghasilan Saat Ini. Sementara itu, IEK tetap kuat terutama ditopang oleh Indeks Ekspektasi Penghasilan.
Secara triwulanan, IKK triwulan III 2023 mengindikasikan optimisme konsumen tetap kuat dengan IKK sebesar 123,5, meski lebih rendah dibandingkan 127,2 pada triwulan II 2023.
Penurunan tersebut disebabkan oleh menurunnya IKE maupun IEK, yaitu untuk komponen ketersediaan lapangan kerja dan penghasilan saat ini pada IKE, serta seluruh komponen IEK.
Pada September 2023, persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini tetap terjaga, tercermin dari IKE September 2023 yang tetap berada pada area optimis sebesar 112,2, meskipun tidak setinggi 115,5 pada Agustus 2023.
Indeks Pembelian Barang Tahan Lama (durable goods) tercatat sebesar 109,3 menurun 2,3 poin dari Agustus 2023. Selanjutnya, Indeks Penghasilan Saat Ini dan Indeks Ketersediaan Lapangan kerja juga menurun masing-masing sebesar 3,4 poin dan 4,2 poin menjadi 117,6 dan 109,6 pada September 2023.
Sementara itu, ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi enam bulan ke depan terpantau tetap kuat. Hal tersebut tercermin dari IEK September 2023 yang tercatat berada dalam zona optimis sebesar 131,3, meskipun tidak setinggi 135,0 pada Agustus 2023.
Tetap optimisnya IEK September 2023 didorong oleh tetap kuatnya semua komponen pembentuknya. Ekspektasi penghasilan tercatat dalam zona optimis sebesar 135,2, relatif stabil pada bulan sebelumnya.
Sedangkan, ekspektasi terhadap ketersediaan lapangan kerja dan kegiatan usaha Survei Konsumen (SK) masing-masing tercatat sebesar 129,6 dan 129,0 pada September 2023, lebih rendah dari 132,5 dan 137,4 pada Agustus 2023.
Rata-rata proporsi pendapatan konsumen untuk konsumsi (average propensity to consume ratio) September 2023 tercatat sebesar 76,3 persen, meningkat dari 75,6 persen pada bulan sebelumnya.
Sementara itu, rata-rata proporsi pembayaran cicilan/utang (debt to income ratio) sebesar 8,5 persen, tercatat relatif stabil dibandingkan dengan proporsi pada bulan sebelumnya.
Adapun proporsi pendapatan konsumen yang disimpan (saving to income ratio) tercatat menurun pada September 2023, yaitu menjadi sebesar 15,2 persen.
Baca juga: Digitalisasi pemda dinilai efektif tingkatkan penerimaan
Baca juga: Bank Indonesia pertahankan suku bunga di level 5,75 persen