Pekanbaru, (ANTARA) - Balai Besar Konservasi dan Sumber Daya Alam Provinsi Riau memasang kamera jebakan karena ada laporan kemunculan Harimau Sumatera di kilometer 14 di Kampung Doral Kecamatan Pusako, Kabupaten Siak pada lokasi perusahaan hutan tanaman industri.(HTI).
"Terhadap kemunculan Harimau Sumatera tersebut telah dilakukan langkah dengan pemasangan kamera jebak sebanyak satu unit," kata Kepala BB KSDA Riau, Genman Hasibuan, Ahad.
Dia mengatakan kemunculan harimau di km 14 tersebut diduga karena adanya ternak warga sapi yang digembalakan dan berkeliaran di dalam konsesi HTI. Menurut data, di lokasi tersebut memang pernah ada sapi yang dimangsa oleh harimau itu.
Awalnya BB KSDA menerima laporan perusahaan PT Arara Abadi beserta rekaman video harimau. Selanjutnya Tim Resort Siak berkoordinasi dengan pihak keamanan perusahaan yang berjaga untuk menanyakan perihal video tersebut.
"Dibenarkan, terlihat harimau di area konsesi HTI di km 14 pada area tersebut sehingga diketahui bahwa keberadaan harimau tersebut masih di habitat alaminya dan masih satu hamparan dengan kawasan Taman Nasional Zamrud," ungkapnya.
Atas kondisi tersebut, BB KSDA Riau mengimbau pekerja atau masyarakat di sekitar untuk berhati-hati dalam beraktivitas. Terutama pada waktu harimau sumatera aktif, yakni pada sore sampai pagi hari dan diimbau juga jangan beraktivitas seorang diri.
Kemunculan harimau di Siak dilaporkan beberapa kali di sejumlah kecamatan. Bahkan ada yang telah sampai di ibukota Kecamatan Siak yakni Siak Sri Inderapura pada awal tahun ini.
Ada satu orang yang meninggal dunia diduga diserang oleh harimau tersebut, namun hingga kini belum ditemukan si belang tersebut. Terakhir kemunculan harimau dilaporkan pada Juli 2023 lalu di Kecamatan Bungaraya.