Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) meningkatkan kompetensi dan keterampilan para anggota komunitas Merdeka Belajar yaitu Komunitas Ibu Penggerak Sidina dan Komunitas Kami Pengajar melalui pelatihan.
“Pendidikan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah melainkan tanggung jawab kita bersama,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat (BKHM) Kemendikbudristek Anang Ristanto dalam keterangan di Jakarta, Selasa.
Anang Ristanto menjelaskan hingga saat ini Kemendikbudristek telah berkolaborasi dengan berbagai komunitas dalam menyukseskan program dan kebijakan dirancang untuk pendidikan yang lebih baik di Indonesia.
Dalam pelatihan ini, Tenaga Ahli Staf Khusus Mendikbudristek Bidang Komunikasi dan Media Ainun Chomsun mengatakan para komunitas harus aktif berbagi manfaat kepada masyarakat terutama dalam hal Merdeka Belajar.
“Saya mengajak para peserta untuk terus semangat dalam kemajuan pendidikan di Indonesia,” ujar Ainun.
Sementara itu, Tim Motivasi Indonesia Tonny Arbianto menjelaskan untuk membagikan manfaat Merdeka Belajar maka komunitas harus memiliki kemampuan public speaking yang baik agar pesan dapat diterima oleh masyarakat secara utuh.
Tonny meminta anggota komunitas harus percaya diri dan menguasai diri ketika berbicara di hadapan orang banyak agar masyarakat yakin bahwa komunitas merupakan pihak terpercaya.
“Jangan pernah kehilangan rasa percaya diri karena itu yang kita punya, bukan punya orang lain,” kata Tonny.
Koordinator Nasional Komunitas Kami Pengajar Fitriana mengatakan acara yang diselenggarakan BKHM Kemendikbudristek ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi terutama di bidang public speaking termasuk membuat konten.
Selanjutnya, Wahyu Ratnawati, selaku anggota komunitas Kami Pengajar yang berasal dari Surakarta mengaku kegiatan ini dapat meningkatkan kepercayaan diri hingga menghasilkan sebuah konten terkait pendidikan yang layak dipublikasikan.