Beijing (ANTARA) - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin mengatakan negara tersebut tidak menyerah untuk menggalang dukungan negara-negara anggota Dewan Keamanan PBB untuk menghasilkan resolusi penetapan gencatan senjata di Gaza.
"Izinkan saya mengatakan bahwa sebagai presiden bergilir Dewan Keamanan, China akan terus bekerja sama dengan pihak-pihak terkait untuk menggalang tindakan DK PBB yang bertanggung jawab dan memainkan peran aktif dan konstruktif dalam menghentikan pertikaian," kata Wang Wenbin saat menyampaikan keterangan kepada media di Beijing, China pada Selasa.
Baca juga: Senator AS mendukung gencatan senjata di Gaza
Pada Senin (6/11), China dan Uni Emirat Arab (UAE) dalam pernyataan bersama mendesak gencatan senjata kemanusiaan di Gaza. Pada saat ini China adalah Presiden DK PBB, dan untuk keenam kalinya kembali mengadakan sidang darurat guna membahas situasi di Gaza, yang menjadi pusat konflik antara Israel dan kelompok Hamas Palestina.
Namun DK PBB tetap belum menghasilkan kesimpulan soal Gaza meski sudah ada empat rancangan resolusi yang diajukan selalu gagal diadopsi karena veto sejumlah anggota tetapnya, yang terdiri dari Amerika Serikat, Prancis, Inggris, China dan Rusia.
"China di DK PBB berupaya agar dapat menghasilkan keputusan yang meringankan situasi kemanusiaan dan pada akhirnya mewujudkan perdamaian Palestina dan Israel yang jangka panjang melalui solusi dua negara," ungkap Wang Wenbin.
Posisi China di DK PBB, menurut Wang Wenbin, tetap berpihak pada perdamaian, kesetaraan, dan keadilan.
Baca juga: Gencatan senjata di Gaza harus segera dilaksanakan
"China telah menjalin komunikasi yang erat dengan pihak-pihak terkait dan terlibat dalam diplomasi ulang-alik untuk mewujudkan gencatan senjata dan mengakhiri kekerasan serta menyerukan pemulihan perdamaian bagi siapa pun yang memiliki pandangan objektif," tambah Wang Wenbin.
Wang Wenbin juga meminta agar komunitas internasional perlu mengambil tindakan segera.
"Negara-negara di luar kawasan, terutama negara-negara besar, perlu mengambil posisi yang obyektif dan adil serta memainkan peran konstruktif dalam meredakan krisis," kata Wang Wenbin.
Otoritas di Gaza pada Selasa mengatakan 70 persen warga Gaza "tergusur secara paksa" dari tempat tinggal mereka akibat serangan gencar Israel yang masih terus berlangsung sejak 7 Oktober 2023.
Menurut angka terbaru, penduduk Gaza diperkirakan sebanyak 2,3 juta jiwa namun 50 persen rumah di seluruh Gaza telah rusak akibat serangan Israel dan 10 persen unit rumah hancur total, serta 62 persen layanan kesehatan tidak dapat beroperasi, menurut kantor media pemerintah berbasis di Gaza.
Sedikitnya 10.022 warga Palestina, termasuk 4.104 anak-anak dan 2.641 perempuan, telah tewas dalam serangan bom Israel di Jalur Gaza. Sementara itu, jumlah korban tewas di Israel hampir 1.600 orang, menurut angka resmi.
Baca juga: Forum lembaga kemanusiaan Indonesia serukan Israel hentikan agresi ke Gaza