Kapuas Hulu (ANTARA) - Banjir yang melanda sejumlah dataran rendah di wilayah Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, termasuk kawasan Pasar Pagi Kota Putussibau mengakibatkan para pedagang terpaksa pindah berjualan ke tepi jalan raya.
"Di dalam pasar banjir pak, terpaksa kami jualan di tepi jalan ini biar memudahkan juga masyarakat berbelanja kebutuhan," kata Ani, salah seorang pedagang sayur di Pasar Putussibau kepada ANTARA, Minggu.
Banjir melanda beberapa kawasan di ibu Kota Kabupaten Kapuas Hulu itu sejak Sabtu (2/12) akibat meluapnya Sungai Kapuas dan beberapa sungai lain. Ketinggian air bervariasi antara 50 centimeter sampai 2 meter.
Masyarakat yang berbelanja di Pasar Pagi Putussibau pada Minggu siang masih cukup ramai meski banjir belum sepenuhnya surut.
Di wilayah Teluk Barak Kelurahan Kedamin Hilir, Kecamatan Putussibau Selatan, banjir bahkan mengakibatkan akses jalan putus total karena terendam air.
Warga terpaksa menggunakan perahu dan beberapa di antaranya juga membuat panggung di dekat rumah sebagai tempat pengungsian sementara saat air merendam tempat tinggal mereka.
Pada Minggu siang pukul 12.20 WIB banjir berangsur surut, namun genangan air masih tergolong tinggi.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kapuas Hulu Gunawan mengatakan sampai saat ini baru tiga kecamatan yang melaporkan data banjir yaitu Kecamatan Pengkadan, Kecamatan Bika dan Kecamatan Kalis.
"Kami sudah minta agar para camat dan kepala desa segera menyampaikan laporan sesuai format yang pernah kami berikan," katanya.
Diketahui banjir melanda beberapa desa di kecamatan pesisir seperti Kecamatan Boyan Tanjung, Bunut Hilir, Embaloh Hilir, Pengkadan, Jongkong, Embaloh Hilir, Bika, Putussibau Selatan, Putussibau Utara dan beberapa daerah rendah lainnya.
Gunawan mengimbau kepada daerah di pesisir Sungai Kapuas untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kiriman debit air dari hulu.
"Yang kita khawatirkan banjir susulan yang cukup besar apabila terjadi lagi hujan di daerah hulu Sungai Kapuas," katanya.
Oleh sebab itu, Gunawan kembali mengingatkan kepada para camat dan kepala desa agar segera menyampaikan laporan terutama data terkait dampak banjir.
"Kami terus melakukan pemantauan dan mengumpulkan data terdampak banjir. Kami minta camat dan kepala desa segera melaporkan kondisi di wilayahnya masing-masing," kata Gunawan.