Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Tim Palang Merah Indonesia (PMI) yang dikirim untuk menjalankan Misi Kemanusiaan Gaza mendistribusikan kursi roda dan kruk (tongkat/alat bantu berjalan untuk orang yang memiliki keterbatasan fisik karena cacat atau cedera) kepada para pasien korban konflik Gaza Palestina yang tengah dirawat di Rumah Sakit Palestina Mesir pada Sabtu (30/12) waktu Mesir.
"Bantuan tersebut diharapkan dapat meringankan penderitaan para korban konflik Gaza, Palestina yang mengalami patah tulang pada paha, tungkai kaki maupun tulang belakang yang saat ini masih dirawat dan memerlukan penanganan rehabilitasi medis dari pihak rumah sakit," kata Ketua Tim PMI untuk Misi Kemanusiaan Gaza Arifin M Hadi saat dihubungi melalui telepon di Mesir, Sabtu.
Menurut Arifin, pihaknya diutus ke Mesir untuk menjalankan Misi Kemanusiaan Gaza guna menyerahkan berbagai bantuan kepada para korban yang tengah dirawat di rumah sakit. Bantuan kursi roda dan kruk ini merupakan salah satu kebutuhan mendesak saat ia bersama tim melakukan asesmen di rumah sakit.
Dari hasil asesmen itu, banyak pasien sangat memerlukan dukungan kursi roda untuk membantu pergerakan dan mobilitas, baik saat dirawat inap maupun nanti melakukan rawat jalan. Adanya kursi roda ini diharapkan akan membantu terapi mobilitas dan meningkatkan kemandirian pasien pasca-operasi sampai yang bersangkutan sembuh.
Sementara Kepala Divisi Penanggulangan Bencana PMI Pusat Ridwan Sobri Carman yang juga sebagai anggota Tim PMI untuk Misi Kemanusiaan Gaza menambahkan, kursi roda dan kruk ini sangat dibutuhkan oleh para pasien.
Bahkan ia pun sempat tidak bisa menahan air matanya, saat pasien yang merupakan korban kekejaman tentara zionis Israel menceritakan duka yang dialaminya dan harus kehilangan keluarganya.
"Ada pasien yang satu kakinya patah tulang dan kaki lainnya mengalami luka bakar stadium III di bagian tungkai dan telapak kakinya. Sudah tentu mereka perlu kursi roda dan kruk sebelum sembuh dari patah tulangnya," katanya.
Kondisi konflik yang terus berlanjut di Gaza menyebabkan peningkatan masif jumlah korban yang terluka, patah tulang, dan luka bakar.
Sesuai data statistik dari UNICEF yang dilansir laporan resmi dari Bulan Sabit Merah Palestina, setidaknya terdapat seribu anak telah diamputasi anggota tubuhnya tanpa anestesi hingga saat ini.
Tim PMI di Mesir terus melakukan asesmen dan berencana mengunjungi rumah sakit lainnya untuk melihat kebutuhan bagi para korban terluka, termasuk bantuan kursi roda dan kruk.
Selama bertugas di Mesir, Tim PMI berkoordinasi dengan Komite Internasional Palang Merah (ICRC), KBRI Mesir, serta beberapa pihak terkait lainnya.