Jakarta (ANTARA) - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan Perum Percetakan Uang RI (Peruri) bersama kementerian terkait akan bekerja maksimal dalam mewujudkan Government Technology Agency (GovTech) Indonesia.
"Ini penugasan langsung dari Presiden, kita akan usahakan semaksimal mungkin," kata Erick di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa.
Presiden menugaskan Peruri mewadahi GovTech untuk mewujudkan digitalisasi layanan pemerintah yang terpadu dan terintegrasi.
Dalam tugas ini, Peruri didukung penuh Kementerian BUMN, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), dan Kemenpan-RB
Erick juga mengatakan sejak dirinya menjadi Menteri BUMN pada 2019, citra Peruri yang sarat dengan percetakan konvensional sudah mulai ditinggalkan.
Baca juga: Likuidasi BUMN ke depan sejalan dengan kebutuhan
Kini, BUMN tersebut sudah menjadi percetakan digital.
"Kami sudah bicara digitalisasi di Kementerian BUMN sejak 2020," katanya.
Erick memaparkan cerita sukses perusahaan BUMN sudah tampak, antara lain ketika BUMN ditugaskan dalam integrasi aplikasi PeduliLindungi berkaitan dengan COVID-19, hingga konsolidasi sistem pembayaran melalui aplikasi Livin.
"Jadi, yang meng-underestimate BUMN tidak kuat digital kayaknya salah besar," ujar dia.
Menurutnya, Peruri sangat cocok untuk mewadahi GovTech karena selama ini sudah melayani hal-hal untuk kepentingan negara seperti uang.
"Dan, ini ekosistemnya kita dukung dengan ekosistem Himbara dan juga ekosistem dari Telkom pastinya. Peruri akan punya tim yang jumlahnya 852 orang. Tapi, harus ada dukungan dari Kominfo, Mendagri, Menkes dan lain-lain, semua nanti akan diintegrasi dan pembinaannya oleh Menpan," kata dia.