Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melantik Haryanto Sahari sebagai anggota Dewan Pengawas Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Indonesia Investment Authority (INA) dengan masa jabatan tahun 2024-2029.
“Saya menyampaikan selamat kepada saudara Haryanto Sahari yang baru saja dilantik. Saya percaya bahwa saudara akan melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan,” kata Sri Mulyani di Jakarta, Senin.
Sebelumnya, Haryanto Sahari telah mengemban tugas selama tiga tahun pada periode pertama dalam membangun fondasi operasional di LPI.
Menkeu menjelaskan tugas baru yang akan diemban oleh Haryanto merupakan komitmen untuk memperbaiki LPI atau INA sebagai sebuah lembaga yang mampu menjaga kepercayaan publik baik di dalam dan luar negeri, serta meningkatkan alternatif pembiayaan pembangunan.
“LPI atau INA didirikan untuk merespons kebutuhan pembiayaan investasi yang sangat besar di Indonesia. Dengan tata kelola dan operasional LPI-INA masih terus harus disempurnakan dan diperkuat dengan praktik-praktik terbaik secara global,” ujar Sri Mulyani.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu berharap LPI atau INA ke depannya mampu untuk terus menjadi institusi yang independen, transparan, profesional dan akuntabel.
Dalam hal ini, LPI atau INA dapat menjalankan wewenangnya sebagai manajer aset dan manajer investasi yang mampu menciptakan nilai terhadap aset yang dimiliki serta menjaga reputasi yang baik dan efektif untuk menarik investasi.
“Yang paling penting adalah mampu secara efektif menarik investor asing sebagai co-investment di dalam master fund maupun thematic fund. LPI atau INA yang sudah didirikan dan beroperasi tiga tahun saat ini memiliki delapan sektor utama dan tentu masih akan berkembang,” terang Menkeu.
Sebagai penutup, Menkeu juga berharap untuk semua jajaran direksi dan dewan pengawas LPI atau INA untuk dapat terus bersinergi dalam menjalankan tugas mulia membangun Indonesia melalui lembaga pembiayaan investasi.