Madrid (ANTARA) - Massa dalam jumlah besar pada Minggu (15/9) menggelar demonstrasi mendukung Palestina di ibu kota Spanyol, Madrid.
Dalam menanggapi seruan dari berbagai organisasi masyarakat sipil, kerumunan massa itu berkumpul di Plaza Sol. Mereka mengibar-ngibarkan bendera Palestina dan mengenakan syal khas Palestina.
Para pengunjuk rasa itu memprotes pembunuhan sedikitnya 40.000 orang di Palestina oleh Israel selama 11 bulan terakhir.
Selama demonstrasi berlangsung, sirene meraung-raung dan banyak peserta berbaring di tanah dengan mata tertutup sebagai penghormatan bagi warga Palestina yang dibunuh oleh Israel.
"Saya mencari informasi dari internet setiap hari untuk tetap tahu tentang apa yang terjadi di Palestina. Tidak ada manusia yang bisa bersikap acuh tak acuh terhadap hal ini," ujar salah satu peserta, Gonzalo Avila Cruz.
"Saya merasa sakit sejak hari pertama setelah melihat apa yang terjadi," katanya kepada Anadolu.
Ia mengkritik pihak-pihak yang membiarkan genosida terjadi di depan mata.
"Lebih dari 40.000 orang, termasuk lebih dari 11.000 anak-anak terbunuh, namun dunia masih memperdebatkan apakah ini genosida atau tidak. Ketidakpedulian Eropa membuat saya muak," kata Cruz.
Pengunjuk rasa lainnya, Angelica Valiero, mengatakan, "Ini adalah peristiwa serius dengan konsekuensi global. Membiarkan sebuah negara mencoba melenyapkan suatu bangsa adalah tindakan biadab. Kita semua merasakan hal yang sama."
"Baik sayap kiri maupun kanan, menggunakan Palestina untuk kepentingan politik oleh pemerintah sangat tidak dapat diterima. (Perdana Menteri Israel Benjamin) Netanyahu adalah seorang pembunuh. Dia seharusnya dihukum berat oleh rakyat."
Maria Hernandez juga menyampaikan pendapatnya. "Orang Palestina adalah bangsa yang ramah, dan melihat mereka menghadapi genosida membuat saya sangat sakit hati," ujarnya.
"Masyarakat internasional tidak seharusnya hanya fokus pada kepentingan sendiri-sendiri, tetapi harus juga mendukung perjuangan Palestina," katanya menambahkan.
Sumber: Anadolu