Jakarta (ANTARA) - Direktur Asia Selatan dan Tengah Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI Jatmiko Heru Prasetyo mengatakan tantangan terbesar dalam meningkatkan hubungan dengan Asia Selatan dan Tengah adalah masih rendahnya kesadaran tentang kawasan tersebut.
“Awareness (kesadaran) untuk yang (negara) non-India masih sangat rendah di Indonesia, dan mereka juga sama, masih sangat rendah mengetahui Indonesia seperti apa,” kata Jatmiko dalam arahan pers di Jakarta, Jumat.
Jatmiko mengatakan kawasan Asia Selatan dan Tengah yang terdiri dari 15 negara itu merupakan pasar non-tradisional yang sangat besar.
Ke-15 negara Asia Selatan dan Tengah tersebut adalah Afganistan, Azerbaijan Bangladesh, Bhutan, India, Iran, Kazakhstan, Kyrgyzstan, Maladewa, Nepal, Pakistan, Sri Lanka, Tajikistan, Turkmenistan, dan Uzbekistan.
Senada dengan Jatmiko, Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kemlu Abdul Kadir Jailani mengatakan tidak semua kalangan pengusaha di Indonesia mengetahui dengan baik potensi yang dimiliki negara-negara di kawasan tersebut.
“Dan begitu juga sebaliknya, saya tidak yakin bagaimana awareness (kesadaran) mereka (Asia Selatan dan Tengah) terhadap potensi ekonomi di Indonesia,” kata Jailani.
Karena itulah, lanjut Jailani, forum bisnis INASCA 2024 diharapkan bisa mengatasi tantangan mengenai kesadaran pengusaha Indonesia tentang potensi kawasan Asia Selatan dan Tengah dan sebaliknya.
Forum Bisnis Indonesia – Asia Selatan dan Tengah (INASCA) 2024 akan diselenggarakan di Jakarta pada 7 Oktober 2024 dengan tema “Unlocking Potential and Fostering Economic Partnership”.
Acara tersebut akan diisi dengan business matching untuk memfasilitasi kemitraan antara pelaku bisnis Indonesia dan pelaku bisnis Asia Selatan dan Tengah serta pameran kecil dari para pelaku bisnis Indonesia dan Asia Selatan dan Tengah.