Paus Fransiskus desak hormati pasukan penjaga perdamaian PBB
Selasa, 15 Oktober 2024 0:27 WIB
Moskow (ANTARA) - Paus Fransiskus pada Ahad (13/10) bereaksi atas serangan militer Israel ke markas Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL) dan menyerukan penghormatan semua pihak terhadap pasukan perdamaian PBB itu.
"Saya dekat dengan semua penduduk yang terlibat, di Palestina, Israel dan Lebanon, di mana saya meminta pasukan penjaga perdamaian PBB untuk dihormati," tulis Paus di X.
Paus mengaku bahwa dirinya mengikuti perkembangan pertempuran di Timur Tengah dengan keprihatinan.
"Saya sekali lagi menyerukan gencatan senjata segera di semua lini. Jalur diplomasi dan dialog harus dilakukan demi mencapai perdamaian," tulisnya.
Pada Kamis (10/10) UNIFIL menyatakan tank Israel menembaki menara pemantau di markas pasukan penjaga perdamaian di Kota Naqoura di Lebanon selatan.
Serangan langsung tersebut menyebabkan dua penjaga perdamaian terjatuh dan mengalami luka-luka.
Keesokan harinya pada Jumat (11/10) dua penjaga perdamaian lainnya terluka akibat dua ledakan di dekat menara pemantau di Naqoura.
Israel melancarkan operasi darat terhadap kelompok perlawanan Hizbullah di Lebanon selatan sejak 1 Oktober, sambil terus meluncurkan serangan udara dan roket ke kelompok tersebut.
Menurut PBB, pasukan penjaga perdamaian UNIFIL berulang kali diserang selama terjadi konflik antara Israel dan Hizbullah.
Sumber: Sputnik-OANA
"Saya dekat dengan semua penduduk yang terlibat, di Palestina, Israel dan Lebanon, di mana saya meminta pasukan penjaga perdamaian PBB untuk dihormati," tulis Paus di X.
Paus mengaku bahwa dirinya mengikuti perkembangan pertempuran di Timur Tengah dengan keprihatinan.
"Saya sekali lagi menyerukan gencatan senjata segera di semua lini. Jalur diplomasi dan dialog harus dilakukan demi mencapai perdamaian," tulisnya.
Pada Kamis (10/10) UNIFIL menyatakan tank Israel menembaki menara pemantau di markas pasukan penjaga perdamaian di Kota Naqoura di Lebanon selatan.
Serangan langsung tersebut menyebabkan dua penjaga perdamaian terjatuh dan mengalami luka-luka.
Keesokan harinya pada Jumat (11/10) dua penjaga perdamaian lainnya terluka akibat dua ledakan di dekat menara pemantau di Naqoura.
Israel melancarkan operasi darat terhadap kelompok perlawanan Hizbullah di Lebanon selatan sejak 1 Oktober, sambil terus meluncurkan serangan udara dan roket ke kelompok tersebut.
Menurut PBB, pasukan penjaga perdamaian UNIFIL berulang kali diserang selama terjadi konflik antara Israel dan Hizbullah.
Sumber: Sputnik-OANA