Bengkayang (ANTARA) - Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Bengkayang mendukung upaya meningkatkan jumlah partisipasi pemilih dalam Pilkada serentak tahun 2024 di Kabupaten Bengkayang Kalimantan Barat.
"Karena melihat fenomena pemilih pada pilkada sebelumnya tingkat partisipasi pemilih masih berada di bawah 70 persen. Dengan begitu pentingnya partisipasi masyarakat dalam membangun demokrasi yang berkualitas dan juga capaian partisipasi lebih dari itu. Karena itu pulalah kami menginisiasi kegiatan ini," kata Ketua KNPI Kabupaten Bengkayang Albert Pandur Sae Pudaba dalam Focus Group Discussion (FGD) bersama tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, pemuda perempuan dan suku di Bengkayang, Kamis.
Pandur berharap tokoh-tokoh penting di Bengkayang dapat ikut berperan aktif dalam menghimbau atau mengajak masyarakat menggunakan hak pilihnya pada 27 November 2024. Dan ia menekankan kepada masyarakat untuk tidak menjadi bagian dari golongan putih (golpot).
"Mari berbondong-bondong ke tps gunakan hak pilih sesuai dengan hati nurani," kata dia.
Ia menambahkan, pentingnya terlibat dalam pilkada adalah untuk mencetak sejarah dan melahirkan pemimpin yang memiliki legitimasi yang kuat, sehingga proses pembangunan di daerah ke depan dapat berjalan dengan baik, aman dan lancar.
Sementara itu, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Bengkayang, Yakobus menuturkan, kegiatan Focus Group Discussion (FGD) ini merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya peran serta mereka dalam membangun demokrasi di tingkat daerah maupun nasional. Serta bagaimana masyarakat dapat berkontribusi dalam penguatan nilai-nilai demokrasi di tengah kemajuan zaman.
"Demokrasi tidak hanya sebatas pada pemilihan umum, namun juga mencakup keterlibatan masyarakat dalam setiap tahap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kebijakan pembangunan," kata dia.
Ia kita berharap, FGD saat ini dapat terus dilakukan secara berkelanjutan karena menjadi wadah yang sangat baik untuk membangun dialog yang konstruktif antara pemerintah dan masyarakat, sehingga tercipta sinergi yang kuat dalam mengatasi berbagai masalah yang ada di masyarakat.
"Pemerintah daerah sangat mendukung upaya-upaya yang dilakukan oleh KNPI dalam menyelenggarakan kegiatan semacam ini. Kegiatan yang dapat memperkuat rasa kebersamaan dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan demokrasi," kata dia.
Sementara itu, Komisioner KPU Bengkayang Mujidi menyampaikan, generasi muda memiliki peran penting dalam memperkuat demokrasi di Indonesia yang lebih berkualitas.
"Pemuda memiliki energi, kreativitas, dan semangat yang tinggi, yang sangat dibutuhkan untuk menyuarakan aspirasi masyarakat dan mendorong perubahan positif," kata dia.
Dia menambahkan, partisipasi masyarakat dalam pemilu bukan hanya sebatas hak untuk memilih. Namun juga meliputi hak untuk mengawasi, memberikan masukan, serta berperan aktif dalam kampanye demokrasi yang edukatif dan damai.
"Partisipasi aktif masyarakat dalam memilah dan menyebarkan informasi yang benar dan akurat menjadi salah satu kunci untuk menjaga kualitas demokrasi kita," kata dia.
KPU Bengkayang telah berupaya melakukan sosialisasi melalui berbagai kanal, baik tatap muka maupun media sosial, untuk menyampaikan pentingnya partisipasi dalam pemilu dan bagaimana cara yang tepat untuk terlibat dalam proses tersebut.
Demokrasi yang sehat tidak hanya ditentukan oleh seberapa banyak orang yang memilih dalam pemilu, tetapi juga oleh seberapa besar mereka terlibat dalam setiap tahap proses politik, dari perencanaan, pelaksanaan, hingga pengawasan.
"Saya berharap kegiatan FGD ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi kita semua, terutama dalam memperkuat kesadaran kolektif akan pentingnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan demokrasi," katanya.
Ia berharap hasil diskusi itu dapat menjadi inspirasi bagi semua peserta untuk lebih aktif berperan dalam menjaga dan membangun demokrasi yang lebih baik di Kabupaten Bengkayang.