Jakarta (ANTARA) - Dewa United Arena di Pagedangan, Banten, menyita perhatian publik Tanah Air hingga mancanegara karena menjadi lokasi terpilih penyelenggaraan kejuaraan dunia yang ke-4 Global Association Mixed Martial Arts (GAMMA) pada 8--14 Desember 2024.
Ajang bertajuk "GAMMA World MMA Championships 2024" itu digelar untuk pertama kalinya di Indonesia. Lebih dari 500 atlet MMA putra dan putri dari 40-an negara beradu kemampuan seni bela diri campuran (MMA) pada kategori junior (U-18) dan senior.
Hadirnya kejuaraan dunia MMA itu menambah deretan peran Indonesia sebagai tuan rumah kompetisi olahraga level internasional hingga pengujung 2024.
Sekurangnya, dalam 2 tahun terakhir--2023 dan 2024--berbagai kejuaraan dunia digelar di Tanah Air seperti IFSC Climbing World Cup, kejuaraan bulu tangkis Indonesia Open, balap mobil Formula E, MotoGP, Piala Dunia Bola Basket, hingga Piala Dunia FIFA U-17.
Kesuksesan sebagai tuan rumah pada 2023 meningkatkan posisi Indonesia yang semakin meyakinkan publik dunia untuk menghelat sejumlah kompetisi pada 2024 seperti Piala Asia U-17 Putri, Motocross Grand Prix ‘MXGP’, MotoGP, Aquabike Jetski World Championship 2024, hingga ajang GAMMA.
Beragam cabang olahraga yang dilombakan dan dipertandingkan itu pun tidak hanya terpusat di satu kota atau satu pulau, tetapi tersebar di berbagai wilayah seperti Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, hingga Sumatera Utara.
Menjadi tuan rumah sebuah ajang internasional tentu tak semudah membalikkan telapak tangan, terutama di Indonesia yang memiliki tantangan tersendiri sebagai negara kepulauan dengan keunikan geografis di setiap wilayah yang bermacam-macam.
Tantangan itu pun harus dijawab Pemerintah Indonesia dengan memastikan kesiapan fasilitas yang berkaitan lapangan atau arena pertandingan, sarana dan prasarana, kemudahan akses atau transportasi, hingga pelayanan logistik serta hospitality, dan sebagainya.
Berbagai pembenahan pun dilakukan. Alhasil, Indonesia sanggup menggelar ajang-ajang internasional tersebut.
Ketika menghadiri GAMMA World MMA Championships 2024, Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo mengatakan Indonesia saat ini sudah sangat bisa memainkan peran sebagai tuan rumah ajang olahraga kelas dunia.
"Jangan ragukan lagi Indonesia menjadi event organizer untuk event-event berkelas dunia," katanya.
Dito yang dipercayakan sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga pada era pemerintahan Presiden Joko Widodo dan saat ini dalam kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto memastikan Pemerintah terus mendukung penuh berbagai pihak yang memanfaatkan setiap peluang untuk agar Indonesia berperan sebagai penyelenggara ajang dunia.
Menjadi tuan rumah bukan hanya tentang sebuah prestasi, namun banyak efek yang bisa dinikmati di berbagai bidang lainnya, terutama ekonomi negara dalam jangkah pendek maupun panjang.
Di bidang olahraga juga, para atlet nasional pun berkesempatan besar memperoleh pengalaman bersaing di panggung dunia. Banyak dampak positif yang diterima menunjukkan betapa pentingnya berperan sebagai tuan rumah.
Bagi Dito, semakin banyak ajang internasional yang digelar menunjukkan bahwa Indonesia kian mendapat kepercayaan dari masyarakat dunia. Oleh sebab itu, pemerintah terus membidik peran tersebut di masa mendatang.
Target tuan rumah Olimpiade
Banyak pengalaman dalam mengurus ajang internasional membuat Pemerintah tidak ragu-ragu untuk membicarakan rencana menjadi tuan rumah ajang olahraga multicabang terbesar di dunia, Olimpiade, pada 2036.
Penawaran terkait peran tuan rumah tersebut sudah dibahas pertemuan Prabowo Subianto dengan Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach pada ajang Olimpiade Paris 2024.
Bahkan, pertemuan itu sudah membicarakan terkait wilayah yang menjadi lokasi kegiatan yakni antara di Jakarta atau di Bali. Dito mengatakan kedua lokasi itu akan dianalisis secara lebih mendalam.
"Kami harus menganalisis (dari sisi) keberlanjutan dan efektivitas," katanya.
Ia meyakini Indonesia yang sudah dibekali pengalaman menyelenggarakan berbagai ajang berkelas dunia akan mampu memainkan peran serupa untuk ajang Olimpiade.
Keyakinan yang sama juga datang dari Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari, yang menyatakan Indonesia memiliki peluang menjadi tuan rumah untuk ajang tersebut.
Meski demikian, keputusan final terkait hal tersebut masih harus menunggu waktu karena IOC akan melakukan pergantian pengurus pada Maret 2025 yang bisa saja berdampak pada sistem pemilihan tuan rumah Olimpiade.
Raja Sapta mengatakan sebelum ke Olimpiade 2036, Indonesia juga bisa menangkap peluang menjadi tuan rumah penyelenggaraan Youth Olympic Games, yang rencananya diadakan pada tahun 2030. Saat ini, tuan rumah untuk ajang tersebut juga masih belum ditentukan.
Sebelum melangkah jauh ke target menjadi tuan rumah dua ajang prestisius itu, Indonesia pun harus bersiap diri untuk menyambut ajang-ajang dunia yang tak kalah prestisius pada 2025 seperti Kejuaraan Dunia Gimnastik dan Kejuaraan Dunia Voli Putri U-21.
Indonesia secara meyakinkan juga kembali mengajukan diri menjadi tuan rumah ajang MotoGP dan Powerboat F1. Selain itu, juga mendapatkan tawaran untuk menyelenggarakan ajang Special Olympics World Games pada 2027.
Dari dunia sepak bola, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) yang dinakhodai Erick Thohir telah dalam bidding menjadi tuan rumah Piala Asia 2031, menegaskan kepercayaan diri Indonesia untuk menjamu masyarakat dunia.
Mampukah Indonesia menjadi tuan rumah yang baik untuk berbagai ajang hingga level Olimpiade pada masa mendatang? Deretan sukses sebelumnya sebagai tuan rumah event internasional menunjukkan Indonesia mampu melakukannya.
Editor: Achmad Zaenal M