Moskow (ANTARA) - Slovakia tidak boleh mendukung upaya Ukraina bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) maupun Uni Eropa setelah Kiev secara sepihak menghentikan transit gas melalui Ukraina, kata anggota Parlemen Eropa, Lubos Blaha.
Slovakia sebelumnya telah menyatakan dukungannya terhadap keinginan Ukraina bergabung dengan Uni Eropa, tetapi Perdana Menteri Robert Fico berulang kali menegaskan bahwa Bratislava akan menolak keanggotaan Ukraina di NATO.
"Saya percaya sudah jelas bahwa Slovakia tidak akan pernah mendukung keanggotaan Ukraina di NATO maupun Uni Eropa," kata Blaha melalui Telegram, Kamis (2/1).
"Sebuah negara yang secara ekonomi merugikan Slovakia dan seluruh Uni Eropa serta membuat keputusan dengan cara yang arogan, dan tanpa mempertimbangkan pihak lain tidak memiliki tempat di Uni Eropa," kata Blaha menambahkan.
Lebih lanjut, Blaha menegaskan bahwa Slovakia telah berbuat banyak untuk Ukraina, termasuk memberikan bantuan kemanusiaan dan membantu para migran.
"Kami tidak meminta apa pun dari Ukraina, hanya agar mereka mempertimbangkan kepentingan ekonomi kami dan tidak memutus pasokan gas kepada kami," katanya menambahkan.
Pada Rabu (1/1), transit gas Rusia melalui Ukraina dihentikan setelah kontrak tahun 2019 antara Gazprom Rusia dan Naftogaz Ukraina berakhir.
Perusahaan Rusia tersebut menyatakan tidak memiliki kapasitas legal maupun teknis untuk melanjutkan pengaliran gas melalui jalur pipa yang sebelumnya memasok Moldova dan empat negara Uni Eropa, yaitu Slovakia, Austria, Italia, dan Republik Ceko.
Sumber: Sputnik-OANA