Moskow (ANTARA) - Menteri Pertahanan Ukraina Rustem Umerov mengaku pertemuannya dengan perwakilan Amerika Serikat di Riyadh berlangsung produktif dan terfokus.
"Kami telah menyelesaikan pertemuan dengan tim Amerika. Diskusi berlangsung produktif dan terfokus. Kami membahas poin-poin utama, termasuk energi," ujar Umerov di platform X.
Pada 18 Maret, dalam pembicaraan via telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden AS Donald Trump mengusulkan agar Rusia dan Ukraina saling menahan diri untuk tidak menyerang infrastruktur energi selama 30 hari.
Putin mendukung usulan itu dan segera memerintahkan militer untuk menindaklanjutinya, menurut Kremlin, sebutan bagi kantor Presiden Rusia.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy juga menyatakan bahwa Ukraina mendukung penghentian serangan terhadap infrastruktur energi.
Namun, Kementerian Pertahanan Rusia kemudian melaporkan bahwa pasukan Ukraina menyerang depot minyak di Kuban, Rusia, dengan drone hanya beberapa jam setelah percakapan Putin-Trump.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menegaskan bahwa tidak ada aksi timbal balik dari Ukraina untuk menghentikan serangan.
Sementara itu, pertemuan para ahli Rusia dan AS dijadwalkan berlangsung pada 24 Maret di Riyadh.
Rusia akan diwakili Ketua Komite Urusan Luar Negeri Dewan Federasi Grigory Karasin dan penasihat Direktur Dinas Keamanan Federal (FSB) Sergei Beseda.
Pembicaraan ini diperkirakan akan berfokus pada inisiatif ekspor gandum melalui Laut Hitam.
Sumber: Sputnik-OANA