Tasikmalaya (ANTARA) - Kepala Kepolisian Resor Tasikmalaya Kota Moh Faruk Rozi menyatakan bahwa pemberlakuan sistem satu arah pada arus balik dinilai mampu mengurai kepadatan kendaraan di jalur Gentong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.
"Rekayasa lalu lintas berupa 'one way' atau buka tutup sepenggal yang mana itu cukup membantu untuk melancarkan atau mengurai kepadatan lalu lintas," kata Faruk Rozi kepada wartawan di jalur Gentong, Tasikmalaya, Sabtu.
Ia menuturkan, sistem satu arah itu sudah beberapa kali diberlakukan di jalur selatan Jawa Barat tepatnya wilayah Gentong saat arus mudik, maupun saat ini arus balik.
Terutama saat ini arus balik kendaraan, kata dia, terjadi kepadatan dari arah Tasikmalaya menuju Garut, sehingga beberapa kali diberlakukan satu arah untuk mengurai kepadatan di jalur itu.
"Hari ini memberlakukan trek pendek hanya di wilayah hukum kita saja, kalau kemarin melakukan dua kali trek panjang," katanya.
Ia menyampaikan untuk memberlakukan sistem satu arah dengan trek panjang sampai ke wilayah perbatasan Garut itu terlebih dahulu dilakukan koordinasi dengan Dirlantas Polda Jabar, kemudian Polres Garut.
Jika kondisi jalur di wilayah Polres Garut siap menampung arus kendaraan dari arah Tasikmalaya, kata dia, maka di wilayah Gentong akan diberlakukan sistem satu arah untuk menguras kepadatan di wilayah Tasikmalaya.
"Kami berkoordinasi dan bekerja sama dengan Dirlantas Polda Jabar, dan Polres Garut, dan juga polres perbatasan untuk mengantisipasi lonjakan arus balik," katanya.
Terkait puncak arus balik, kata dia, berdasarkan kajian diprediksi akan terjadi malam ini, Minggu (6/4), dan Senin (7/4), sehingga jajarannya saat ini terus siaga dengan menyiapkan personel dan strategi agar arus lalu lintas kendaraan tetap bisa bergerak.
Prioritas pengamanan jalur, kata dia, di setiap persimpangan jalan di sepanjang jalur utara Tasikmalaya, kemudian di wilayah Gentong yang memiliki hambatan adanya penyempitan lajur dari tiga lajur menjadi satu lajur.
"Itu menjadi penyebab antrean, ditambah lagi ada tanjakan cukup terjal yang tidak memungkinkan untuk memacu kecepatan maksimal," katanya.