Bengkayang (ANTARA) - Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat menanam pohon Matoa dan pohon produktif lainnya untuk memperingati Hari Bumi 2025 di daerah setempat, Selasa.
Gerakan penanaman satu juta pohon ini bertepatan dengan peringatan Hari Bumi yang jatuh setiap 22 April.
"Adapun bibit ini berasal dari ASN Kemenag, penyuluh agama, guru-guru, ormas keagamaan, dan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Bengkayang dengan total bibit tanaman sejumlah 919 dengan rincian Matoa 326 dan lainnya 593 pohon," ujar Kepala Kemenag Bengkayang, Damsir.
Tanaman tersebut sebagian besar ditanam di halaman belakang Kemenag Bengkayang, rumah-rumah ibadah, dan sekolah-sekolah serta tempat lainnya yang telah ditentukan.
Ia mengatakan program ini bentuk nyata kepedulian Kementerian Agama terhadap kelestarian lingkungan dan upaya penghijauan, utamanya di Kabupaten Bengkayang. Program ini diinisiasi oleh Kementerian Agama sebagai simbol kepedulian terhadap bumi dan warisan hijau untuk generasi mendatang.
“Ini bukan sekadar simbolik, melainkan gerakan nyata untuk masa depan bumi dan anak cucu kita,” ujarnya.
Damsir menegaskan pentingnya keterlibatan berbagai elemen masyarakat untuk lingkungan yang berkelanjutan.
“Gerakan ini bukan hanya melibatkan pemerintah, tetapi juga madrasah, organisasi keagamaan, dan masyarakat umum. Ini aksi bersama untuk bumi yang lebih lestari. Langkah kecil, dampak besar di masa depan," ujarnya.
Ia juga mengingatkan tentang pentingnya menjaga kelestarian bumi sebagai amanah dari Allah SWT. Program teranyar ini sebagai bentuk aksi nyata ASN Kementerian Agama.
Dia juga mengajak masyarakat untuk mendukung gerakan menanam satu juta pohon Matoa di Bengkayang.
“Mari kita rawat bumi ini, bukan hanya untuk kita, tapi untuk anak cucu kita kelak,” demikian Damsir.