Pontianak (ANTARA) - Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Krisantus Kurniawan, mengajak para relawan Lassarus (Rella) dan seluruh elemen masyarakat untuk menjaga persaudaraan, keamanan, dan semangat toleransi sebagai fondasi utama dalam pembangunan daerah lima tahun ke depan.
"Kami baru dilantik sekitar 65 hari yang lalu, namun kami telah menetapkan kompas arah kebijakan Kalimantan Barat lima tahun ke depan," kata Krisantus saat menghadiri kegiatan Rapat Pleno Akbar Relawan Lasarus (RELLA) di Pontianak, yang juga dihadiri Anggota DPR RI sekaligus Pembina RELLA, Lasarus, Selasa.
Ia menjelaskan bahwa kebijakan tersebut terinspirasi dari pidato Presiden RI Joko Widodo saat menutup retret kepala daerah di Magelang, yang menekankan pentingnya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia sebagaimana tercantum dalam Pancasila dan Pasal 33 UUD 1945.
“Pertanyaannya, apakah keadilan sosial telah terwujud? Apakah kekayaan alam telah digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat? Ini menjadi refleksi kita bersama,” ujarnya.
Krisantus menegaskan bahwa keamanan dan persaudaraan merupakan syarat mutlak dalam menjalankan program-program pembangunan. Ia juga menolak segala bentuk dikotomi sosial yang memecah belah masyarakat Kalbar.
“Tidak ada lagi istilah pendatang atau warga keturunan. Semua yang hidup dan mengabdi di Kalimantan Barat adalah putra daerah yang wajib kita lindungi dan layani,” tegasnya.
Sementara itu, Anggota DPR RI Lasarus menyampaikan rencananya untuk membentuk Yayasan Lasarus Peduli sebagai wadah sosial non-politis yang menaungi kegiatan relawan RELLA di seluruh Kalbar.
“Saya ingin kegiatan relawan ini tidak berbau politik. Karena itu, saya sedang diskusi dengan keluarga untuk membentuk yayasan sosial,” kata Ketua Komisi V DPR RI tersebut.
Lasarus juga menyoroti semangat para relawan, terutama kaum perempuan yang hadir dari berbagai daerah. Ia mengusulkan pembentukan ruang diskusi khusus untuk menampung aspirasi perempuan relawan.
“Ini bukan perkara ringan. Karena membawa nama saya, saya minta semua jaga sikap, ucapan, dan tindakan. Ini soal martabat,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Lasarus juga menyarankan perubahan slogan relawan dari “Pejuang Bukan Petinju” menjadi RELLA – Bersama Kita Bisa”, dengan filosofi relawan yang ikhlas, tulus, dan tanpa pamrih dalam bekerja untuk kebaikan masyarakat dan bangsa.
“Bersama kita bisa tumbuh, rukun, bangkit, dan berbuat lebih banyak untuk Kalimantan Barat dan Indonesia,” ujarnya.
Kegiatan Rapat Pleno Akbar RELAH ini dihadiri ratusan relawan dari seluruh kabupaten/kota di Kalbar dan ditutup dengan laporan progres kegiatan relawan dari masing-masing wilayah.