Palangka Raya (ANTARA) - Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Ekbang) Setda Kalimantan Tengah Sri Widanarni mengatakan, Palmstep Inception yang digelar Agriterra dan Fortasbi sangat strategis mendukung terwujudnya kelapa sawit yang berkelanjutan di Indonesia.
"Tentu ini merupakan hal yang sangat tepat, proyek kerja sama Agriterra dan Forum Petani Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia dilaksanakan di Kalimantan Tengah," kata Sri Widanarni dihubungi dari Palangka Raya, Rabu.
Apalagi, sektor pertanian menjadi sumber mata pencaharian utama bagi penduduk Kalimantan Tengah termasuk perkebunan, kehutanan, perikanan dan peternakan.
Dia menjelaskan, jumlah koperasi aktif di Kalimantan Tengah per 6 Mei 2025 adalah sebanyak 2.770 koperasi, dengan jumlah koperasi yang bergerak di bidang usaha perkebunan berjumlah 269 koperasi.
"Kami berharap dan berkeyakinan dengan adanya proyek kerja sama ini di Kalimantan Tengah, menciptakan ekosistem pengelolaan kelapa sawit yang lebih terstruktur dan berdampak langsung ke pelaku usaha di tingkat akar rumput," tuturnya.
Hingga pada akhirnya, mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat khususnya di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah, maupun Indonesia.
Adapun kegiatan ini menandai peluncuran program EU SWITCH: PALMSTEP, yang dilaksanakan Agriterra dan Fortasbi selama periode 2025–2030. Program PALMSTEP berfokus pada peningkatan keberlanjutan dan keterlacakan rantai nilai sawit rakyat.
Salah satu upaya yang dilakukan PALMSTEP adalah memfasilitasi koperasi-koperasi petani mendirikan pabrik Crude Palm Oil (CPO) milik koperasi. Apabila sudah ada pabrik CPO milik koperasi, para petani anggota koperasi mendapatkan kepastian pembeli dan harga.
Dalam proyek ini, Koperasi Karya Sawit Mandiri Jaya (KSMJ) bersama beberapa koperasi lainnya menjadi penerima manfaat utama.
Deputi Bidang Pengembangan Usaha Koperasi Kementerian Koperasi (Kemenkop) Panel Barus menegaskan, peran koperasi sebagai aktor utama dalam membangun industri sawit yang berkeadilan, berkelanjutan, dan berbasis pada kekuatan petani.
“Petani tidak boleh terus berada di posisi lemah dalam rantai nilai. Koperasi adalah instrumen strategis untuk memperkuat posisi tawar dan memperluas akses pasar mereka,” jelasnya.