Tenggarong (ANTARA) - Museum Negeri Mulawarman di Tenggarong, Kalimantan Timur mencatat peningkatan jumlah pengunjung sebesar 50 persen selama musim liburan sekolah.
"Kami mendata peningkatan 50 persen jumlah pengunjung selama periode liburan sekolah. Dalam dua pekan terakhir tercatat total 2.078 orang dewasa dan anak-anak memadati museum," ujar Kepala Tata Usaha UPTD Museum Negeri Mulawarman, Sugiyono Ideal, di Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, Sabtu.
Ia menyatakan rasa syukurnya atas antusiasme masyarakat terhadap koleksi warisan dan budaya khas Kalimantan Timur yang dipamerkan di Museum Mulawarman.
Program masuk museum gratis yang akan berakhir pada 30 Juni 2025 memberikan dampak positif di awal pelaksanaannya sejak April. Pada bulan pertama, jumlah pengunjung melonjak drastis hingga 100 persen. Namun, pada bulan kedua dan ketiga program gratis ini, kunjungan mulai kembali normal seperti saat berbayar, kecuali pada masa libur sekolah saat ini yang kembali menunjukkan keramaian.
"Ke depan, Museum Mulawarman tidak hanya fokus pada peningkatan jumlah pengunjung, tetapi juga pada pengembangan sarana prasarana dan sumber daya manusia (SDM)," ungkap Sugiyono.
Ia menjelaskan bahwa Museum Negeri Mulawarman berkolaborasi dengan Badan Pelestarian Kebudayaan (BPK) dan Bapenda Provinsi Kalimantan Timur untuk pengembangan sarana dan prasarana. Sementara itu, untuk peningkatan SDM, museum bermitra dengan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Kalimantan Timur melalui berbagai program pelatihan, bimbingan teknis, dan webinar.
Salah satu program unggulan Museum Mulawarman adalah pameran temporer. Salah satunya yang dilaksanakan pada Pekan Kebudayaan Daerah (PKD) 2025 di GOR Segiri Samarinda baru-baru ini. Beberapa pameran lainnya juga sedang diagendakan untuk dilaksanakan dalam waktu dekat.
Museum Mulawarman saat ini memiliki sekitar 5.000 koleksi beragam, meliputi arkeologi, etnografi, sejarah, seni, geologi, dan biologika. Beberapa koleksi favorit pengunjung antara lain singgasana, patung Lembuswana, alat pangkon, kelambu kuning, keramik zaman Dinasti Cina Kuno, dan senjata tradisional Suku Dayak.
Untuk menjangkau lebih banyak pengunjung, Museum Mulawarman juga telah meluncurkan aplikasi seluler dan situs web yang menyediakan informasi lengkap tentang koleksi dan agenda yang sedang berlangsung.