Kubu Raya (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat menunjukkan komitmennya dalam membangun budaya kerja yang disiplin dengan memberikan teguran tertulis kepada sejumlah aparatur sipil negara (ASN) yang dinilai belum memenuhi standar kedisiplinan kerja.
"Disiplin bukan sekadar soal kehadiran di kantor, tetapi mencakup seluruh aspek tanggung jawab, kepatuhan terhadap aturan, kualitas pelayanan, hingga sikap profesionalisme dalam bekerja. Disiplin adalah fondasi utama keberhasilan dalam menjalankan tanggung jawab sebagai abdi masyarakat," kata Wakil Bupati Kubu Raya, Sukiryanto di Sungai Raya, Selasa.
Sebagai bentuk penghargaan, Pemkab Kubu Raya juga memberikan piagam apresiasi kepada sejumlah pegawai yang dinilai memiliki kinerja dan kedisiplinan tinggi.
Bahkan, Sukiryanto memberikan pujian khusus kepada para tenaga honor yang dinilainya mampu menjadi teladan dalam hal kerja keras, loyalitas, dan kedisiplinan, meskipun belum memiliki status kepegawaian setara ASN.
"Dedikasi para tenaga honor ini patut diapresiasi. Mereka banyak menunjukkan etos kerja yang luar biasa dan bisa menjadi contoh," tuturnya.
Namun demikian, Sukiryanto mengakui masih ditemui catatan negatif, seperti keterlambatan, kurangnya inisiatif, serta sikap kurang peduli terhadap pelayanan publik. Ia menekankan bahwa hal ini menjadi tanggung jawab bersama untuk diperbaiki, agar kepercayaan masyarakat terhadap birokrasi tetap terjaga.
"Setiap pegawai, sekecil apapun perannya, harus bekerja dengan penuh tanggung jawab. Budaya kerja disiplin, ikhlas, dan profesional harus terus dibangun," katanya.
Untuk mendorong perbaikan sistemik, ia meminta agar sistem pembinaan dan pengawasan internal diperkuat, serta penerapan prinsip reward and punishment dilakukan secara adil dan objektif. Ia juga menginstruksikan agar dibuat standar operasional prosedur (SOP) terkait kehadiran dan pelaporan tugas luar, guna menghindari kesalahpahaman dalam penilaian kedisiplinan.
"Ketertiban administratif menjadi penting. Jika ada tugas luar atau keterlambatan, wajib ada laporan resmi sesuai SOP," katanya.
Lebih jauh, Sukiryanto menekankan pentingnya apel pagi sebagai wadah menyatukan semangat, membangun kebersamaan, serta memperkuat komitmen untuk memberikan pelayanan publik terbaik, terutama di sektor kesehatan dan pendidikan.
"Apel pagi bukan sekadar formalitas, tetapi momentum untuk memperkuat dedikasi kita sebagai pelayan masyarakat," pungkasnya.
