Kupang (ANTARA) - Tim SAR gabungan menemukan bocah 14 bulan, Achiles Agustinus Busa Jago, dalam kondisi meninggal dunia pada hari ketiga pencarian korban banjir di Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis.
“Korban ditemukan sekitar dua kilometer dari rumahnya pada koordinat 8°52'55.26"S - 121°12'50.89"E dalam keadaan meninggal dunia,” kata Kepala Kantor SAR Maumere, Fathur, dari Nagekeo, Kamis.
Korban yang merupakan warga Desa Sawu, Kecamatan Mauponggo, selanjutnya dievakuasi menuju posko gabungan sebelum diserahkan kepada keluarga.
Dengan ditemukannya Achiles, jumlah korban meninggal dunia akibat banjir bandang di Nagekeo bertambah menjadi lima orang.
Sementara itu, hingga Kamis pukul 10.00 WITA, masih terdapat tiga korban lain yang belum ditemukan.
Mereka adalah Mariano Tom Busa Jago (29) warga Desa Sawu, Kecamatan Mauponggo; Sebastiana So’o (42) warga Desa Keliwatulewa; serta Desiderius Geraldi, bocah laki-laki berusia 14 bulan dari Desa Keliwatulewa.
Korban meninggal sebelumnya tercatat yakni Elgius Sopi Bela (35) warga Desa Sawu; Fancelina Meli Boa (60) warga Boawae; Maria Kondriani F. Nua, bayi enam bulan asal Desa Sawu; serta Agustinus Lena, warga Desa Lokalaba yang meninggal akibat syok berat.
Pencarian hari ketiga ini dilakukan secara terpadu dengan melibatkan berbagai unsur dari Kansar Maumere, Unit Siaga SAR Ende, Batalyon Infanteri TP 834 Wakangamere, Polres Boawae, Kodim Ngada, Koramil Boawae, BPBD Kabupaten Nagekeo, dan TNI AL Kabupaten Ende.
Dukungan juga datang dari Babinsa Desa Sawu, Damkar Nagekeo, Satpol PP Boawae, Dinas Sosial, tenaga kesehatan Puskesmas Boawae dan Puskesmas Sawu, aparat desa, masyarakat, serta keluarga korban serta komunitas dari gereja.
“Total personel yang diterjunkan menjadi 219 orang,” ujar dia.
Bencana banjir bandang terjadi di Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo Nusa Tenggara Timur (NTT) akibat hujan lebat dari pagi hari hingga petang pada Senin, 8 September 2025 yang menyebabkan sungai meluap dan banjir bandang.
Data dari Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) NTT terdapat empat jembatan menuju ke sejumlah desa putus sehingga kurang lebih 18 desa terisolasi.
Baca juga: Hujan ekstrem picu bencana di Banyumas dan Purbalingga
