Jakarta (ANTARA) - Pembalap Prima Pramac Miguel Oliveira tak menyangka mendapat sambutan hangat dari pendukungnya di kandang sendiri ketika menjalani seri MotoGP Portugal terakhirnya.
Ajang balapan di Algarve International Circuit, Minggu lalu itu, menjadi balapan terakhir seri MotoGP Portugal untuk Oliveira yang dipastikan musim depan sudah tidak akan lagi berseragam Prima Pramac setelah posisinya di kursi utama digantikan oleh jawara WSBK 2025 Toprak Razgatlioglu.
"Setelah putri saya memberi saya bendera di awal balapan, sulit untuk memakai helm dan balapan! Tapi, ya, saya menyelesaikan balapan dan rasanya seperti beban 100 kilogram terangkat, dalam arti yang baik. Itu benar-benar acara yang emosional dan istimewa," ujar Oliveira.
"Upacara pembukaan… Saya tahu ada sesuatu yang istimewa telah disiapkan, tetapi saya tidak menyangka hal ini akan terjadi. Rasanya sangat istimewa, sangat unik, dan memang pantas. Karena saya memiliki karier yang cukup unik di MotoGP," kata pembalap asal Portugal ini.
Oliveira akan menyudahi karirnya di MotoGP setelah berjuang selama tujuh musim terakhir, karena jasanya sudah tidak diperpanjang kembali oleh Prima Pramac.
Terlebih Oliveira ke depannya sudah memastikan langkah akan berkompetisi di WorldSBK 2026 bersama dengan ROKiT BMW Motorrad dengan bertandem bersama Danilo Petrucci.
Pembalap berusia 30 tahun ini merasa bahwa para pendukungnya sangat memberikan perpisahan yang hangat dan tidak dapat terlupakan sepanjang karirnya.
"Saya pikir itu memang pantas, tetapi bagi saya, itu adalah momen istimewa dan melihat ke belakang, serta melihat semua orang bertepuk tangan dan bersorak adalah pengakuan tertinggi yang bisa didapatkan seorang pembalap," ungkap Oliveira.
Miguel Oliveira harus mengakhiri balapan dengan hasil yang kurang memuaskan setelah finis di urutan ke-14 atau terpaut +31,621 detik dari pembalap Aprilia Racing Marco Bezzecchi yang menjadi jawara di Algarve.
