Singkawang (ANTARA) - Sebanyak lima kepala dinas di lingkungan Pemerintah Kota Singkawang, Kalimantan Barat resmi menempati jabatan baru.
Wakil Wali Kota Singkawang, Muhammadin saat memimpin pelantikan mengatakan, rotasi jabatan ini merupakan bagian dari upaya penyegaran organisasi serta peningkatan efektivitas penyelenggaraan pemerintahan daerah.
“Mutasi ini dilakukan sebagai bentuk penyegaran atau rolling jabatan. Selain itu, juga menjadi bagian dari proses penataan organisasi yang dilaksanakan secara objektif, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan,” ujar Muhammadin di Singkawang, Kamis (13/11).
Adapun lima pejabat yang berganti posisi, yakni Yasmalizar yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Dinas Penanaman Modal dan Tenaga Kerja kini dipercaya memimpin Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi, dan UKM. Sementara itu, Dwi Yanti yang semula menjabat Kepala Dinas Pertanian, Perikanan, dan Ketahanan Pangan kini beralih sebagai Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda).
Kemudian, Siti Kodam Mariana yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Bappeda kini menempati posisi sebagai Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda). Selanjutnya, Antin Suprihatin yang sebelumnya memimpin Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi, dan UKM kini dipercaya sebagai Staf Ahli Wali Kota Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia.
Sementara itu, Evan Ernanda yang sebelumnya menjabat Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika kini bertugas sebagai Staf Ahli Wali Kota Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan.
Muhammadin menegaskan, pergeseran jabatan ini tidak semata-mata merupakan rutinitas birokrasi, tetapi langkah strategis untuk menempatkan aparatur sesuai dengan kapasitas, kompetensi, dan kebutuhan organisasi.
“Tujuan utama dari mutasi ini adalah memastikan jabatan strategis di lingkungan Pemkot Singkawang diisi oleh sumber daya manusia yang kompeten, berintegritas, dan memiliki komitmen kuat terhadap pencapaian visi serta misi pemerintah daerah,” katanya.
Ia juga mengingatkan para pejabat yang baru dilantik agar segera melakukan konsolidasi internal di lingkungan kerja masing-masing, memperkuat koordinasi, dan menciptakan suasana kerja yang harmonis serta produktif.
“Jabatan bukan hanya soal pelaksanaan tugas teknis, tetapi juga tanggung jawab moral untuk menjadi motor penggerak perubahan menuju birokrasi yang profesional, adaptif, dan berorientasi pada pelayanan publik," ujar Muhammadin.
