Bengkayang (ANTARA) - Pemkot Singkawang, Kalbar menerima penghargaan Friendship of Service Appreciation dari Perhimpunan Persahabatan Indonesia Tiongkok (PPIT) berkat komitmen dalam menjaga toleransi, harmonisasi budaya, serta pelayanan publik yang inklusif.
Penghargaan itu diserahkan langsung oleh Ketua Umum PPIT, Dr. (HC) Al Busyra Basnur bersamaan dengan penyerahan penghargaan untuk enam tokoh Tionghoa-Indonesia yang dinilai memberikan kontribusi penting bagi pembangunan dan hubungan persahabatan kedua negara.
"Penghargaan ini diberikan karena dinilai Kota Singkawang sebagai kota yang dikenal luas dengan kerukunan, keharmonisan sosial, serta keberagaman budaya yang terpelihara," ujar Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie usai menerima penghargaan di Jakarta, Rabu.
Penghargaan itu tidak hanya menjadi pencapaian bagi pemimpin daerah, tetapi juga cerminan keberhasilan seluruh elemen masyarakat dalam menjaga atmosfer toleransi di kota tersebut.
Tjhai Chui Mie menyampaikan bahwa penghargaan ini merupakan apresiasi bagi seluruh masyarakat yang selama ini berperan menjaga kerukunan kota.
“Terima kasih atas penghargaan ini. Saya dedikasikan kepada seluruh stakeholder dan masyarakat Singkawang yang terus menjaga toleransi, hidup rukun, dan damai. Keharmonisan kota kita adalah hasil kerja bersama,” ujarnya.
Ia juga menyebut pengakuan nasional tersebut menjadi motivasi bagi Pemkot Singkawang untuk terus memperkuat pelayanan publik, memperluas ruang dialog lintas budaya, serta menjaga identitas kota sebagai simbol toleransi Indonesia.
Penghargaan tersebut, katanya, sekaligus memperkuat posisi Singkawang sebagai salah satu kota paling harmonis di Indonesia, di mana keragaman tidak hanya dihargai tetapi menjadi kekuatan dalam membangun sektor pariwisata, kreativitas, dan tata kelola pemerintahan yang inklusif.
Dia berkomitmen tetap menerapkan kebijakan pelayanan publik yang inklusif, mendorong ruang ekspresi budaya berbagai etnis, serta menjaga kehidupan masyarakat yang multikultural agar tetap harmonis.
