Jakarta (ANTARA) - Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menyampaikan bahwa proses rekapitulasi hunian yang terdampak bencana banjir membutuhkan waktu hingga hitungan bulan.
Usai mendampingi Presiden Prabowo Subianto melakukan kunjungan lokasi pengungsi di Sumatera Utara, Sabtu, Mensesneg mengatakan pemerintah tengah melakukan sejumlah tahapan penanganan secara paralel.
Menurutnya, saat ini pemerintah masih fokus pada penanganan tanggap darurat, sambil mulai menyiapkan langkah rehabilitasi dan rekonstruksi.
"Mungkin hitungan bulan ya, jadi beberapa proses secara paralel dilakukan, penanganan tanggap darurat dilakukan, kemudian juga mulai-mulai dipikirkan untuk melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi, termasuk menghitung berapa rumah yang berdampak, baik yang skala berat, menengah maupun skala ringan," jelas Prasetyo dalam keterangan pers yang disiarkan langsung melalui Youtube Sekretariat Presiden, Jakarta, Sabtu.
Pemerintah juga telah mengkoordinasikan penyiapan lokasi baru atau relokasi bagi masyarakat yang secara kondisi tidak memungkinkan untuk kembali ke tempat tinggal lama.
Selain itu, pemerintah saat ini telah menginventarisasi lahan-lahan negara maupun tanah yang saat ini pengelolaannya diserahkan kepada pihak tertentu.
"Kami sudah berkoordinasi, jadi dari 52 kabupaten kota yang berdampak sudah kita inventarisir tanah-tanah negara maupun tanah-tanah yang saat ini pengelolaannya diserahkan kepada pihak-pihak tertentu, untuk nantinya juga akan dialokasikan sebagai titik-titik relokasi dari saudara-saudara kita yang kemarin terdampak," kata Mensesneg.
Prasetyo menekankan pemerintah berupaya seoptimal mungkin agar seluruh tahapan, mulai dari penanganan hingga relokasi dapat segera diselesaikan.
