Palu (ANTARA Kalbar) - Kesadaran pengusaha di Sulawesi Tengah untuk menyertakan karyawannya dalam program Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) dinilai semakin baik, terlihat dari 80 persen perusahaan di daerah itu menjadi peserta Jamsostek.
Kepala Cabang PT (Persero) Jamsostek Sulawesi Tengah, Agusdiansyah di Palu, Rabu mengatakan, karyawan yang tertanggung Jamsostek mencapai 85 persen dari total karyawan yang dipekerjakan oleh perusahaan tersebut.
"Sampai Juni 2012, jumlah perusahaan peserta aktif Jamsostek di Sulteng tercatat 1.025 buah dengan tenaga kerja sebanyak 27.128 orang," katanya.
Sebenarnya, kata Agusdiansyah, ada 1.917 perusahaan dari 2.300-an perusahaan wajib lapor ke Dinas Tenaga Kerja yang tercatat sebagai peserta Jamsostek, namun sebanyak 800-an perusahaan kini tidak aktif lagi, karena perusahaannya bermasalah atau gulung tikar.
Karena itu, PT Jamsostek Sulteng terus giat untuk melakukan sosialisasi ke seluruh perusahaan, baik perusahaan yang wajib ikut Jamsostek maupun perusahaan dengan proyek musiman melalui program khusus Jamsostek.
Ia menjelaskan bahwa, sesuai data dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi kabupaten/kota se-Sulteng, dewasa ini terdapat 2.388 perusahaan dengan 40.621 tenaga kerja yang berpotensi menjadi peserta Jamsostek. Ini berarti, masih ratusan perusahaan lagi yang perlu dijangkau menjadi peserta Jamspostek.
Agusdiansyah memberikan apresiasi kepada perusahaan musiman yang semakin aktif mengikutkan tenaga kerjanya dalam program Jamsostek, jika mendapatkan proyek dari pemerintah atau swasta.
"Pada 2011, terdapat 653 perusahaan dengan 73.285 pekerja yang memngikuti program khsus ini. Jumlah itu meningkat setiap tahun," ujarnya.
Program unggulan dan yang menjadi fokus untuk dijangkau Jamsostek saat ini, kata Agus, adalah perusahaan perkebunan kelapa sawit dan pertambangan di Kabupaten Morowali.
"Alhamdulillah, semua perusahaan sawit dan tambang di Sulteng ikut Jamsostek, namun yang kita terus pantau adalah para kontraktor perkebunan yang diperkirakan masih banyak belum mengikuti program Jamsostek," ujarnya.
Terkait kepatuhan perusahaan membayar premi Jamsostek, Agusdiansyah mengakui, cukup baik karena 70 persen peserta aktif lancar membayar premi, sementara 30 persen lainnya masih sering mendapat peringatan baru membayar kewajibannya.
Sedangkan terkait pembayaran klaim, Agus menuturkan, selama 2011 pihaknya membayar santunan senilai Rp18,3 miliar untuk 4.581 kasus, dengan klaim terbanyak adalah jaminan hari tua senilai Rp13,6 miliar untuk 2.405 kasus.
Khusus periode Januari-Juni 2012, nilai santunan yang dibayarkan mencapai Rp9,1 miliar untuk 2.684 kasus, terdiri atas jaminan hari tua Rp6,2 miliar (1009 kasus), jaminan pemeliharaan kesehatan Rp2 miliar (1.599 kasus), jaminan kematian Rp560 juta (34 kasus) dan jaminan kecelakaan kerja Rp375 juta (42 kasus).
(R007)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012
Kepala Cabang PT (Persero) Jamsostek Sulawesi Tengah, Agusdiansyah di Palu, Rabu mengatakan, karyawan yang tertanggung Jamsostek mencapai 85 persen dari total karyawan yang dipekerjakan oleh perusahaan tersebut.
"Sampai Juni 2012, jumlah perusahaan peserta aktif Jamsostek di Sulteng tercatat 1.025 buah dengan tenaga kerja sebanyak 27.128 orang," katanya.
Sebenarnya, kata Agusdiansyah, ada 1.917 perusahaan dari 2.300-an perusahaan wajib lapor ke Dinas Tenaga Kerja yang tercatat sebagai peserta Jamsostek, namun sebanyak 800-an perusahaan kini tidak aktif lagi, karena perusahaannya bermasalah atau gulung tikar.
Karena itu, PT Jamsostek Sulteng terus giat untuk melakukan sosialisasi ke seluruh perusahaan, baik perusahaan yang wajib ikut Jamsostek maupun perusahaan dengan proyek musiman melalui program khusus Jamsostek.
Ia menjelaskan bahwa, sesuai data dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi kabupaten/kota se-Sulteng, dewasa ini terdapat 2.388 perusahaan dengan 40.621 tenaga kerja yang berpotensi menjadi peserta Jamsostek. Ini berarti, masih ratusan perusahaan lagi yang perlu dijangkau menjadi peserta Jamspostek.
Agusdiansyah memberikan apresiasi kepada perusahaan musiman yang semakin aktif mengikutkan tenaga kerjanya dalam program Jamsostek, jika mendapatkan proyek dari pemerintah atau swasta.
"Pada 2011, terdapat 653 perusahaan dengan 73.285 pekerja yang memngikuti program khsus ini. Jumlah itu meningkat setiap tahun," ujarnya.
Program unggulan dan yang menjadi fokus untuk dijangkau Jamsostek saat ini, kata Agus, adalah perusahaan perkebunan kelapa sawit dan pertambangan di Kabupaten Morowali.
"Alhamdulillah, semua perusahaan sawit dan tambang di Sulteng ikut Jamsostek, namun yang kita terus pantau adalah para kontraktor perkebunan yang diperkirakan masih banyak belum mengikuti program Jamsostek," ujarnya.
Terkait kepatuhan perusahaan membayar premi Jamsostek, Agusdiansyah mengakui, cukup baik karena 70 persen peserta aktif lancar membayar premi, sementara 30 persen lainnya masih sering mendapat peringatan baru membayar kewajibannya.
Sedangkan terkait pembayaran klaim, Agus menuturkan, selama 2011 pihaknya membayar santunan senilai Rp18,3 miliar untuk 4.581 kasus, dengan klaim terbanyak adalah jaminan hari tua senilai Rp13,6 miliar untuk 2.405 kasus.
Khusus periode Januari-Juni 2012, nilai santunan yang dibayarkan mencapai Rp9,1 miliar untuk 2.684 kasus, terdiri atas jaminan hari tua Rp6,2 miliar (1009 kasus), jaminan pemeliharaan kesehatan Rp2 miliar (1.599 kasus), jaminan kematian Rp560 juta (34 kasus) dan jaminan kecelakaan kerja Rp375 juta (42 kasus).
(R007)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012