Pontianak (Antara Kalbar) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat siap mendukung program di bidang keluarga berencana dan kependudukan untuk meningkatkan kualitas dan kemampuan generasi muda.


"Kalau melihat data tentang remaja di Kalbar, terutama kesehatan reproduksi, kondisinya memprihatinkan," kata Asisten II Setda Kalbar Lensus Kandry di Pontianak, Sabtu.


Berdasarkan paparan sejumlah peneliti saat seminar kependudukan terkait Hari Kependudukan Tahun 2014 di Pontianak, Jumat (11/7), kesehatan reproduksi remaja di Kalbar kondisinya memprihatinkan.


Angka kelahiran usia remaja di Kalbar merupakan yang tertinggi di Indonesia. Selain itu, dari sebaran daerah, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa peristiwa menikah karena kehamilan yang tidak diinginkan juga cukup tinggi dan merata.


Perilaku seksual usia remaja juga cukup mengejutkan dan mengkhawatirkan.


Lensus Kandry melanjutkan, kondisi itu tentu saja tidak dapat dibiarkan, "Harus ada langkah dan upaya strategis untuk mencari solusinya," ujarnya.


Menurut Lensus Kandry, generasi muda Indonesia termasuk di Kalbar, sepatutnya adalah golongan yang berkualitas.


"Yang ikut andil dalam pembangunan, dan mampu bersaing dengan daerah lain," kata Lensus Kandry.


Sementara kondisi di masa mendatang, persaingan akan semakin ketat. "Belum lagi era perdagangan bebas, generasi muda kita akan bersaing dengan negara lain," katanya mengingatkan.


Dampak negatif dari generasi yang tidak berkualitas bukan hanya dirasakan keluarga namun juga pemerintah. "Mereka akan menjadi beban daerah," ujarnya.


Plt Kepala BKKBN Provinsi Kalbar Mustar menambahkan kualitas generasi muda sangat mempengaruhi kemajuan suatu bangsa.


Menurut dia, Indonesia akan mengalami bonus demografi yang harus dimanfaatkan semaksimal mungkin dengan mempersiapkan generasi muda sebaik-baiknya.

Pewarta: Teguh Imam Wibowo

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014